Diary Mia (The Story of being Human)

Mia Ramadhini
Chapter #14

Life is A Gift #14

Aku berdiri dibawah langit yang indah, yang keindahannya mampu melupakan sejenak keresahanku,, Aku masih bisa bernafas,,

Aku akan sampai pada tujuan-tujuanku, impian besarku, dan Aku akan berbahagia atas itu dan orang-orang yang aku sayang akan menangis melihat perjuanganku, mereka akan berbahagia atas kebahagiannku.

Segala Puji bagi-Nya,, bagaimana aku hari ini dibuat takjub lagi dan lagi dengan segala kemurahan-Nya, sebegitu detail Dia menjelaskan perbedaan diantara kita manusia-manusia, dan itu menjawab kenapa aku terlahir menjadi Mia yang memiliki tubuh mungil dan kenapa ada opa Jungkook yang meliliki kulit seputih salju wkwkwk ternyata Bhineka Tunggal Ika jauh sudah dibahas jauh sebelum abad masehi hahaha 

Lucunya pun dibahas kita memang diperintahkan untuk tidur dimalam hari,, yah mungkin sebagian orang tidak demikian toh kalimat Indah Tuhan selanjutnya juga berbunyi dan usahamu sebagian mencari karunia-Nya. dari situ gue sadar memang ada beberapa manusia yang terlahir untuk memainkan perannya, let's say,,, dokter-dokter yang tetap berjaga dimalam hari memastikan pasien-paiennya tetap dalam keadaan yang baik-baik saja, kita yang bekerja sebagai nakes tak jarang mengeluh disaat orang bisa tidur dengan nyenyak dimalam hari justru kita disuruh menjaga manusia lainnya, memberikan pelayanan, atau bahkan menumbuk obat-obatan dengan mortir secara sopan agar suara yang ditimbulkan antara pergesekan mortir dan stempernya tidak membuat gaduh satu rumah sakit wkwkwk dan sadarkah orang yang paling berjasa lainnya adalah warung sate madura,, yang buka hampir 24 jam yang tanpa pondasi dari mereka apalah itu energi??! dan ucapan terima kasih banyak saya ucapkan kepada para driver ojol yang mengantarkanku tepat dimana aku harus berpijak hahaha 

Ngomongin soal ayat-ayat Indah yang saya temuin pada surat Ar-Rum 22-24,, Saya jadi ingat dulu waktu kecil mungkin sekitar umur 4 atau 5 tahun,, gue terbangun dimalam hari dan memanggil orangtua gue,, maah, maaah, paaak, bapaaak sampai pada akhirnya saya menangis karena tidak satupun orang yang datang menemui saya kala itu,, saya langsung bergegas bangun dari tempat tidur dan ternyata ketika saya mencari mereka yah memang mereka tidak dirumah, anak perempuan itu maksudnya “saya” langsung menangis dan tujuan saya selanjutnya adalah pergi keluar rumah, kerumah tetangga terdekat tepatnya untuk mencari keberadaan orangtua saya,, alhasil ketika saya membuka pintu untuk keluar rumah bukan saya mendapati sapaan dari orangtua namun sapaan dari angin malam yang saat itu rasanya membuat saya ingin berteriak menangis lebih kencang lagi dan ketika saya bergegas berlari menuju pagar lalu melihat kearah langit tiba-tiba saya terkejut saya melihat sekelibat cahaya dan saya spontan menutup telinga saya karena dalam bayangan saya pada waktu itu ketika cahaya itu datang pasti selanjutnya aka disusul bunyi seperti "geludug" (yah begitulah pemikiran anak sikecil tadi) yang dimana ketika dewasa ini akhirnya gue menyadari apa yang membuat gue "ketakutan" saat itu adalah "kilat"yang jelas tertulis dalam ayat Indahnya dan dari ketakutan itu juga gue segera berlari berharap menemukan orangtua gue secepatnya dan memeluknya!! dan diayat jelas tertulis "Dia memperlihatkan kilat kepadamu untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan," Sungguh Nikmat Tuhan Mana Lagi yang Kamu Dustakan?! tidak sampai situ dalam ayat selanjutnya berbunyi dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dengan air itu dihidupkannya bumi setelah mati (kering). Dikalimat terakhir bener-bener tanpa sadar air mata saya menetes tersadar karena sesungguhnya semua yang terjadi dalam kehidupan menjadi seorang manusia dibumi ini adalah anugerah yang diberikan-Nya, Life is a gift!!! 

Lihat selengkapnya