Cekk,, Cekk,, 1, 1, 2, 3..
Seandainya bisa kuputar waktu
Kan ku kembali ke masa kecilku
Tak harus mengerti rasanya pilu
Hadapi kerasnya dunia
Haha.. boleh dong sedikit bersenandung,, yuhuu lirik dari lagu Mba Mahalini pantas mewakili sedikitnya gambaran kehidupan menjadi dewasa! ketika semua orang mulai sibuk menjemput takdir-Nya, menginjak gas sekencang-sekencangnya untuk menyusul ketertinggalan, dan entah apa yang dikejar?! Apa yang sebenarnya dicari?! Aku terdiam berpikir apa yang harus aku lakukan?! mulai dari mana ini yaa Tuhan?! Tiba-tiba fyp tiktok menyapaku dengan hadirnya si ubur-ubur gemoyyy berenang entah mengikuti arus bagian mana? Tapi rasanya ketika melihat gemulai tubuh ubur-ubur mengangkat pom-pomnya spontan rasanya denyut jantungku mulai mengikuti iramanya, perlahan rasa tenang itu menghampiri. Aku langsung terdiam dan dalam hati bergumam aku ingin menjadi seperti ubur-ubur itu!! berenang dengan santai menyusuri kedalaman laut dan tidak terganggu oleh sekeliling, hanya fokus mengangkat tubuhnya untuk sampai tujuan. Haha ada-ada saja memang cara semesta mengajarkan kita untuk tetap fokus pada diri sendiri!
Sampai suatu hari aku teringat daun-daun yang menyapa membelai lembut pipi sebelah kiriku ketika aku sedang berteduh pada sebuah pohon dibawah panas teriknya siang hari, saat pengendara motor yang berteriak,, “Mba hati-hati taro hapenya dulu”, percis disebelah motor yang sedang kutunggangi bapak itu menyapaku dengan kalimat menegaskan untuk berhati-hati dijalan, atau kejadian ditempat kerja ketika seseorang secara random meneleponku, dengan suara yang terdengar cemas, orang tersebut bilang jika dia sedang tersesat dalam sebuah ruangan dan meminta tolong segera mengeluarkannya dari ruangan tersebut, lantas seseorang yang tersesat itu menanyakan siapa namaku?! tanpa basa-basi kusebutkan namaku, dan singkat cerita setelah aku dan pak satpam menghampiri orang yang tersesat tersebut, dari kejauhan terdengar suara terengah-engah mbaa,, mba pasti mba Mia ya?? saya sudah telfon semua nomor tapi tidak ada yang angkat mba, saya bahkan sudah telfon ke call center juga tapi tidak diangkat, sambil mendengarkan mba yang tersesat bercerita tentang kronologis kenapa dia bisa sampai tersesat, saya bersama pak satpam dan teman operan shift saya malem itu juga masih kebingungan kenapa orang tersebut bisa tersesat, saya terus mendengarkan apa yang mbanya ceritakan, lalu diakhir cerita mbanya mengucapkan makasih yah mba Mia udah tolongin. Sekejap kalimat itu menjadi kalimat yang bermakna yang pernah saya dengar. Bernilai lebih dari kalimat pujian-pujian yang pernah dilontarkan orang-orang yang saya temui. Kejadian lainnya ketika saya sedang berlalu lalang untuk mengantarkan obat terapi baru pasien-pasien saya kala itu, tiba-tiba bapak separuh bayah menghampiri saya, suss,, suuss tolong saya, saya mau cuci tangan tapi wastafelnya rusak, gimana yah ini suus?? Jujur saya bingung saat itu untuk berbuat apa? Tapi saya ingin membuat bapak tadi sedikit tenang dengan keluhannya, tanpa berpikir panjang saya langsung melihat wastafelnya, saya fotokan ke pihak FMS untuk segera minta tolong dicek, dan alhasil tim yang bersangkutan segera datang dan membetulkan wastafelnya. Sampai pada akhirnya saya mulai merenungi kejadian-kejadian tadi, saya jadi teringat teori benang merah takdir atau kita kenal red string theory yang katanya jalinan jodoh itu memang nyata adanya. Kepercayaan bahwa dua orang yang ditakdirkan bertemu akan terhubung oleh benang merah yang tak kasat mata. Benang merah ini bisa saja kusut atau renggang tetapi tidak akan pernah putus.