Diary Mia (The Story of being Human)

Mia Ramadhini
Chapter #35

INSECURE #35

Hallo,, ada yang kangen sama tulisanku tidak?! Semoga ada yaa haha.. Udah lama ga nulis otak gue rasanya seperti kue cubit setengah mateng alias meluber whahaha.. Teman,, taukah kamu?! Ga tau yah?! Yaudah sini aku bisikin candaaa bisik hehe.. Kemarin sebetulnya aku pingin bercerita sedikit tentang menjadi dewasa,, dimulai dari sebotol kecap?! Hahh?? Maksudnya?? 

Iyah awalnya tuh gue mau mendeskripsikan makna botol kecap dihidup gue,, serunya menjadi dewasa itu yah ini loohh,, kita bisa meromantisasi hal-hal sederhana menjadi lebih bermakna. Dulu gue memandang sebotol kecap aja ga kepikiran, sekarang gue selalu kepikiran kalo tidak ada sebotol kecap rasanya hidupku hambar hahaha. Semangkok basoku rasanya tidak spesial, bahkan seporsi sate taichan itu rasanya tidak menggairahkan, lucunya lagi aku tidak ingin botol saosku merasa kesepian jadi dengan kehadiran botol kecap mereka bisa saling berteman akrab sebelum akhirnya karena takdir mereka melebur dalam semangkok mie yamin favoritku. Ada-ada saja dunia ini membuatku sibuk, ternyata tugasku yang lain dibumi ini adalah menjadi seorang penghulu antara kecap dan saos wkwkwk

Tidak berhenti disitu, kemarin aku mendapat sedikit pelajaran indah dari Sang Pemilik Alam Semesta, penasaran mau denger ceritanya?!! Yuk simak baik-baik alurnya hahaha.. Kemarin ceritanya aku pesen makan lewat aplikasi food online, long story short makanannya sampai, aku bergegas turun dari lantai dua kosan untuk mengambil pesananku,, kemudian sebelum sampai depan pintu halaman kosan,, aku berpapasan dengan seorang perempuan cantik yang sedang berjalan bersebrangan arah denganku, terlihat dia sedang asik berbicara lewat telfon, mungkin sedang telfonan sama pacarnya, terdengar suara perempuan tersebut malu-malu tapi antusias hahaha

Tidak butuh waktu lama untuk aku mengambil pesananku, dan kembali ke kamar kosanku. Tiba-tiba aku kepikiran perempuan tadi terbesit dalam ingatanku cantik juga perempuan itu, tinggi semampai lagi, pasti dia sedang menikmati momen-momen bersyanda gurau bersama pacarnya wkwkwk lantas aku mengadu pada Tuhan,, Tuhan Mia juga pingin cantik seperti itu, Mia pingin juga telfonan digoda-godain gitu sama hahaha aaaah sudahlah mulutku menggerutu seolah-olah aku adalah makhluk paling tidak beruntung saat itu! Sambil mengunyah makanan aku bertanya dalam hati sebetulnya kemenangan sejati itu ada ga sih?!! Bisa ga sih kita menang dalam segala hal?! Akhirnya selesai makan aku duduk bersandar diatas kasur, karena aku tidak punya tujuan lain, akhirnya aku memutuskan untuk membaca, dan ketika aku teringat ingin membaca terjemahan surat Ali’Imran karena penasaran dengan peristiwa perang badar yang pada waktu diceritakan Tuhan menurunkan delapan ribu pasukan-Nya dari langit,, tiba-tiba mataku tertuju pada satu nama surat.. 

Lihat selengkapnya