Diary of The Unspoken

Oleh: Chanira Nuansa Bunga

Blurb

Ini adalah kisah seorang Chanira yang sekarang lagi sibuk hafalan teori-teori komunikasi di Program Pasca Sarjana FISIP Universitas Brawijaya Malang. Apa menariknya ngebacain tulisan soal hafalan teori komunikasi coba? Tenang aja, yang bakal diceritain di sini bukan seputar Little John, Harold Lasswell, Sigmund Freud, atau Roland Barthes kok. Mana sanggup aku nulis deretan kalimat yang bahkan aku sendiri ga ngerti gimana cara bacanya. Cerita ini sebenernya lebih pada curhatan ABG tua seputar kisah melodramatic semi menye-menye.

Aku yakin tiap orang pasti punya cerita masing-masing soal permainan perasaan mereka, petulangan cinta, atau apalah itu sebutannya. Sebagian orang mungkin bisa dengan lancar bak jalan tol ngumbar gombal di ruang privat sampai ruang publik. Tapi sebaliknya, ga sedikit juga yang ngerasa kesulitan buat ngungkapin isi hati dan pikiran mereka. Karena kadang ribuan kata yang dikenal bisa tiba-tiba hidden waktu kita sebelahan sama dia. Ga tau larinya kemana. Jangankan ngomong, ngatur napas aja susah. Ya ga?

Inilah alesan dipakenya Judul "Unspoken". Sejujurnya dari hati yang paling dalem, cerita ini adalah rangkuman dari semua yang sulit diungkap oleh seorang Chanira waktu awal dia ngerasain adanya crush dalem hati dan pikirannya, antara perasaan dan logika. Semua yang ga bisa diucap secara verbal ada dalam sini. Lebih tepatnya, ini adalah ungkapan perasaan Chanira ke "kamu", someone she adored so much.

Based on the true story, here it is "Diary of The Unspoken"

Lihat selengkapnya