Sarah memiliki sosok sahabat. Dia bisa menjadi seorang kakak dan teman bermain, dia adalah Angga. Dia selalu melindunginya karena Sarah sudah seperti adiknya sendiri. Angga setiap pagi selalu membangunkan Sarah di luar jendela kamar Sarah. Suara ketukan 3 kali di jendela terdengar oleh Sarah dan memanggilnya. Karena jendela tepat berada di samping kasur Sarah.
"Saraah.. Bangun. Sudah siang loh masak masih tidur," teriak Angga.
Sarah langsung bangun dan menuju ke jendela kamar.
"Iya-iya aku sudah bangun," kata Sarah mengucek mata sambil melihat kebawah.
"Kesini turun sebentar ada yang mau aku bicarakan ke kamu," kata Angga.
"Iya sebental mas," kata Sarah.
Sarah sambil berlari menuju pintu kamar untuk di kunci. Kemudian dia kembali ke jendela dan menaikinya, karena jendela kamar Sarah tampak tinggi daripada tubuhnya yang kecil. Pelan-pelan dia menaikinya agar tidak terjatuh dan berisik. Setelah sudah menuruni jendela. Sarah menghampiri Angga.
"Ada apa ya mas?" kata Sarah.
"Kamu ini ya turunnya kok lewat jendela." kata Angga sambil menyentil dahinya pelan.
"Aduh.. katanya tadi suluh tulun, gimana sih mas," kata Sarah kesal sambil menutupi dahinya.
"Hehehe,,, enggak-enggak, bercanda saja. Lain kali lewat pintu ya, jangan lewat jendela ntar dimarahi ibu kamu," kata Angga sambil tersenyum.
"Iya-iya," jawab Sarah senyum.
"Begini ya Sarah, nanti kamu setelah sarapan main ke rumahku ya, aku ada mainan baru loh dan ada yang mau aku bicarakan," kata Angga.
"Benelan ada mainan balu, iya sudah nanti aku kesana," kata Sarah dengan bersemangat.
Bapak Sarah yang sudah berangkat kerja kembali lagi ke rumah karena ada barang yang ketinggalan. Bapak berjalan dan melihat Sarah sedang mengobrol dengan Angga. Ketika memasuki rumah dan sesampainya di pintu kamar.
"Loh kok di kunci. Sarah bukain pintunya, Bapak mau masuk tidak bisa," teriak Bapak.
"Oh iya. Dia kan berada di luar rumah," kata bapak.
Lalu Bapak keluar rumah menghampiri mereka berdua.
"Sarah. Bukain pintunya, Bapak mau mengambil barang," kata Bapak.
"Bapak kamu manggil tuh. Aku balik ke rumah dulu ya," kata Angga sambil melambaikan tangan ke Sarah.
"Ehh iya mas," kata Sarah sambil melambaikan tangan ke Angga.
"Permisi Pak," kata Angga sambil bersalaman mencium tangan Bapak Sarah.
"Iya.." kata Bapak.
"Sebental Pak, aku naik dulu," kata Sarah.
"Loh ini Sarah tadi keluarnya lewat jendela," kata Bapak sambil geleng-geleng kepala.