Diary Seorang Gadis Tunarungu

winda aprillia
Chapter #11

BAB 11. Masalah Datang Lagi

Hari berikutnya, di jam mata pelajaran olahraga waktunya praktik lari 100 m. Satu persatu mereka bergantian dipanggil dan berlari. Tiba-tiba Sarah kaget, dia mendengar temannya yang diurutan tepat berada di bawahnya dipanggil. Setelah itu dia menuju ke pak guru.

"Maaf pak. Saya belum dipanggil," kata Sarah.

"Hei kamu ini budek ya. Sudah dipanggil beberapa kali tidak dengar ya. Sana lari," teriak pak guru sambil memaki Sarah.

"I.. Iya pak maaf," jawab Sarah terbata-bata sambil persiapan untuk berlari.

Setelah dia selesai berlari. Sarah menuju ke teman-temannya. Dia mendengar cemooh salah satu dari temannya.

"Padahal tadi sudah dipanggil berkali-kali loh kok bisa dia tidak mendengarnya. Heran deh," kata temannya dengan wajah sinis.

"Kalian mendengarnya kenapa tidak memanggilku," batin Sarah dengan kesal dan melewati mereka dengan memakluminya karena mereka tidak mengetahui kekurangannya.

Beberapa hari kemudian, setelah ujian dan pembagian rapor. Ranking Sarah menurun drastis, dia berada di urutan 19 dari 30 murid di kelasnya. Penyebab perundungan di dalam kelasnya sangat mempengaruhi belajar dan nilai Sarah.

***

Ketika Sarah menginjak di kelas 9c, teman sekelas dia ternyata diacak lagi tapi ada beberapa yang sudah dia kenal. Dia diuji dengan berbagai ulangan dan ujian untuk kelulusan. Dia harus mengikuti bimbingan belajar di sekolah dan les privat. Dia di tempat les privatnya mengambil mata pelajaran matematika dan bahasa Inggris.

Keesokan harinya, entah ada angin lalu apa. Teman-teman Sarah bermain perjodohan di dalam kelas. Sarah dijodohkan dengan salah satu cowok di kelasnya bernama Heri. Sarah baru sadar, ternyata cowok yang bernama Heri yang selama ini membuat dia penasaran berada di kelasnya. Sarah sangat mengaguminya. Tiba-tiba pada waktu mata pelajaran bahasa Inggris, permainan perjodohan mereka terdengar di telinga ibu guru yang sedang mengajar. Seketika ibu guru tersebut bermuka masam dan sinis ke Sarah.

"Heri tidak pantas dengannya. Dia cocoknya dengan Helen," kata ibu guru sinis sambil menunjuk adik kelas yang berada di luar.

"Kenapa bawa-bawa saya sih bu, lagian ini hanya permainan teman-teman. Tapi dia lumayan sih," batin Sarah kesal.

Setiap pelajaran bahasa Inggris, apa yang dilakukan Sarah selalu disalahkan. Sewaktu Sarah ditunjuk untuk menjawab soal, dia sudah tahu jawabannya ketika mempelajari di tempat les privatnya. Ibu guru tersebut tidak terima dengan jawabannya dan menyuruh Sarah menjawab 2 soal. Dia bisa menjawab semuanya, lalu ibu guru itu menghampirinya dan mengecek bukunya.

"Apa ini sudah diisi semua? soal yang lain sudah diisi semua juga?" tanya ibu guru tersebut dengan emosi.

Lihat selengkapnya