Ketika kenaikan kelas 12, pada waktu mata pelajaran seni budaya yaitu melukis di atas kaca. Sarah mempunyai peralatan yang lengkap untuk melukis terutama cat warna. Sarah sudah menyelesaikan lukisannya secara bertahap dirumahnya. Ada salah satu teman Sarah yang bernama Roby. Roby seseorang yang memiliki postur tubuh tinggi, cakep dan pintar mengaji. Apalagi waktu mata pelajaran agama ketika membaca Al-Qur'an, suaranya merdu sekali dan menenangkan. Dia termasuk idaman para hawa. Tiba-tiba Roby menghampiri Sarah.
"Sarah, boleh minta catnya?" tanya Roby.
"Boleh, mau warna yang apa?" tanya Sarah.
"Yang warna emas ada enggak?" tanya Roby lagi.
"Ada tapi ada dirumah catnya," jawab Sarah.
"Kalau begitu nanti aku ke rumahmu ya," kata Roby.
"Iya," sahut Sarah.
"Tumben ini Roby ngomong sama aku," batin Sarah.
Kemudian Roby kembali ke tempat duduknya. Ada teman Sarah yang bernama Rika menghampirinya dari belakang tempat duduknya.
"Sarah, kamu kok mau sih catnya di minta dia. Berikan ke aku sajalah. Hati-hati nanti dimanfaatin dia," kata Rika sambil berbisik-bisik.
"Tidak apa-apa, mungkin dia memang tidak mempunyai uang buat membeli cat. Aku ikhlas berbagi. Kalau kamu mau, ada kok dirumah masih banyak sisa-sisa warnanya. Aku sudah selesai melukis tinggal menunggu keringnya," kata Sarah.
"Beneran,, kalau begitu aku mau yang warna emas," kata Rika.
"Yang warna emas ada di rumah. Nanti diambil oleh Roby, sekalian kamu minta ke dia. Masih banyak kok isinya," kata Sarah.
"Enggak mau ah malu. Seharusnya jangan berikan ke dia Sarah," kata Rika sambil membujuknya.
"Iya gimana," kata Sarah bingung sambil menggaruk kepalanya.
Ketika waktu pulang sekolah. Sarah berjalan kaki ke rumahnya. Jarak sekolah sampai ke rumahnya sekitar 1 km. Baru saja keluar dari gerbang sekolah. Tiba-tiba Sarah dihampiri Roby dari belakang sambil menyetir motornya.