Beberapa Minggu kemudian, Sarah dapat hukuman karena telat datang ketika ada acara diorganisasinya. Dia di hukum untuk membuat kompor lapang dari kaleng 3 buah. Sarah membuatnya di dapur, ketika dia sudah bikin 1 kompor. Dia menuangkan spirtus sampai tumpah-ruah ke lantai dan mengenai tangannya. Sedangkan sifatnya spirtus cepat kering dia lupa akan hal itu. Pada saat Sarah akan menyalakannya dengan korek api. Tiba-tiba Api langsung menyambar lantai, mengenai tangan dan wajahnya. Dia merasakan panas diwajahnya langsung berlari menuju kamar mandi. Disiramkanlah wajahnya seperti orang sedang mandi. Ketika dia sudah merasa agak mendingan. Sarah melihat dilantai api masih menyala, dalam sekejap api mengenai botol spirtus langsung meletus menyambar sepatu dan sandal yang ada disana. Sarah terkejut langsung mengambil air sebanyak-banyaknya untuk memadamkan api. Setelah api sudah padam, dia melihat sepatu dan sandal sebagian terbakar. Tiba-tiba Sarah merasakan panas di wajahnya bekas terbakar. Lalu dia mengambil pasta gigi dioleskan seluruh di wajahnya untuk meredakan panas. Setelah rasa panasnya sudah berkurang, dia langsung mencucinya dengan perlahan. Kemudian diberi obat salep luka bakar. Sarah sangat takut dimarahi oleh orangtuanya, apalagi wajahnya yang sudah melepuh karena terbakar. Untungnya setelah orangtuanya tahu, dia tidak dimarahi hanya diberi nasehat agar lebih berhati-hati.
Kemudian Sarah membuang semua kaleng-kaleng itu. Ketika di dalam kamar Sarah sedang bercermin. Dia mengamati wajahnya seperti nenek-nenek karena alis dan bulu matanya habis terbakar. Rambutnya sebagian terbakar. Yang lebih parah bagian wajahnya melepuh dari kelopak mata kiri dan kanan melepuh sedikit. Sedangkan di bagian pipi kanannya melepuh cukup lebar dan hidungnya melepuh sedikit. Telinga bagian kanan melepuh sampai ke bawah dagunya. Tangan dan betisnya melepuh sedikit melingkar membentuk seperti obat nyamuk. Sarah rasanya benar-benar trauma. Tidak ingin mengulanginya lagi. Tapi Sarah menghadapinya dengan tenang.
Akhirnya dia memberitahukan Ian apa yang telah menimpanya. Ternyata respon Ian diluar nalarnya, Ian hanya menertawakannya. Membuat Sarah sangat kecewa sekali kepadanya. Ketika berangkat kuliah Sarah memakai masker untuk menutupi wajahnya. Teman-teman Sarah sempat bertanya-tanya dan akhirnya mereka mengetahui apa penyebabnya.
Setelah 1 bulan, wajah Sarah mulai ada perubahan dan membaik. Tinggal menunggu bekas luka bakar menghilang. Alis dan bulu matanya tumbuh. Setelah beberapa Minggu bekas luka bakar Sarah perlahan-lahan hilang. Sedangkan alis dan bulu matanya mulai terlihat.
Ketika hubungan Sarah dan Ian tidak begitu baik walaupun hanya sebatas teman ternyata sudah berjalan selama 8 bulan. Sarah tahu batas. Tapi Ian selalu memperlakukannya berlebihan membuat Sarah harus bersikap cuek. Tiba-tiba selama seminggu Ian tidak dapat dihubungi, ternyata Ian dengan cewek lain. Karena Ian sudah menyakiti perasaannya, Sarah ingin berpisah dengan Ian baik-baik. Karena Ian sudah tidak dapat dipercaya, sering memanfaatkan dan membohonginya. Hati Sarah harus pupus kembali, dia butuh seseorang yang benar-benar menyayanginya.