Diary Seorang Gadis Tunarungu

winda aprillia
Chapter #23

BAB 23. Benih-benih Cinta

Pada awal memasuki kepengurusan, Feri semakin memberi perhatian kecil kepada Sarah. Pada saat meminjam alat untuk perlengkapan Diklat SAR di Mapala Jember. Sarah sewaktu pulangnya dibonceng oleh Edo. Setelah sampai di lampu merah, tiba-tiba sewaktu lampu sudah berwarna hijau Edo dikagetkan oleh mobil yang ada di depannya dalam sekejap berhenti mendadak. Edo hampir menabrak mobil tersebut sampai membuat Sarah terjatuh terpental dari motor. Lutut Sarah mendarat duluan mengenai jalan. Mobil itu ternyata kabur, rencana Edo akan mengejarnya tapi sudah terlambat. Ketika istrahat sebentar di pinggir jalan, Feri menghampiri Sarah.

"Sarah, lihat lututnya ada yang luka apa enggak?" tanya Feri sedikit cemas.

"Enggak apa-apa kok mas. Mungkin cuma lecet doang," jawab Sarah dengan menahan perih di kaki.

Sesampainya di basecamp, Sarah memeriksa lututnya dengan menggulungkan celananya. Sarah seketika kaget ternyata lututnya sampai menghitam kebiru-biruan.

"Mas. Ternyata benar lututku sampai kebiru-biruan," kata Sarah sambil nyengir.

"Dibilanginkan apa kataku. Sini aku olesin salep luka," kata Feri sambil memarahi Sarah.

"Iya-iya," jawab Sarah sambil nyengir melihat Feri memarahinya.

Lihat selengkapnya