Ketika akan menginjak semester 6, Sarah akan disibukkan dengan tugas kuliah yang banyak dan menyicil tugas akhir. Akan tetapi Sarah dihadapkan dengan permasalahan di rumah dan kedua orangtuanya jatuh sakit. Sebelumnya Sarah sempat kerja di pabrik roti selama 2 Minggu ketika waktu masih liburan semester sebelum membayar uang perkuliahan. Dikarenakan ibunya jatuh sakit harus dibawa ke rumah sakit, sedangkan bapak kaki kirinya terluka akibat tergores belahan bambu waktu sedang membuat kandang ayam. Luka kaki bapak sembuhnya lama karena memiliki riwayat diabetes basah sedangkan ibu memiliki riwayat diabetes kering. Bapak berpesan kepada Sarah.
"Sarah seandainya uang tidak cukup dan kuliah tidak bisa diteruskan tidak apa-apa ya demi ibu kamu," kata Bapak.
"Enggeh pak," jawab Sarah berat dia harus menerima kenyataan.
Banyak orang yang membesuk ibu Sarah termasuk Feri dan angkatan Sarah. Setelah beberapa hari ibu sudah sembuh. Bapak Sarah tiba-tiba jatuh sakit, luka yang ada di kakinya semakin parah membuatnya tidak bisa berjalan. Sarah sangat sedih dan bingung. Membuat Sarah harus merelakan kuliahnya dan dibiarkan begitu saja tanpa diurus sampai Sarah di DO di kampusnya. Dia lebih memilih kedua orangtuanya daripada kuliahnya. Menurut dia keluarga yang paling utama. Bapak sudah beberapa kali dibawa ke rumah sakit tapi tidak kunjung sembuh. Lukanya semakin memperparah keadaan sampai ada yang diamputasi. Banyak sanak saudara, teman kantor bapak, Feri dan angkatan Sarah membesuknya. Hati kecil Sarah sangat terpukul dan ingin menangis tapi tidak bisa. Dia tak ingin kedua orangtuanya mengetahuinya. Dia hanya bisa menangis sewaktu dia di dalam kamar dan berusaha tegar. Suatu ketika uang habis untuk berobat dan memiliki hutang ke sanak keluarganya. Sarah ingin mencari uang dengan bekerja tapi tidak bisa jauh dari orangtuanya. Jadi Sarah hanya bisa berjualan nasi bungkus lalu dititipkan ke kantin di kampusnya karena Sarah harus berbagi motor dengan Feri yang sudah memasuki dunia kerja dan sementara menetap di Banyuwangi. Awalnya bapak Sarah memiliki 2 motor dikarenakan untuk kebutuhan sehari-hari dan berobat akhirnya dijual. Setiap Sarah pulang dari kantin untuk mengambil hasil jualannya sambil menunggu motor, dia selalu mampir ke apotik untuk membeli keperluan obat yang dibutuhkan bapak seperti infus pembersih luka, kasa steril, dan lainnya. Bapak di rumah rawat jalan dibantu perawat dari puskesmas ketika akan membersihkan luka dan membutuhkan biaya keperawatan. Ketika Sarah sedang mendampingi bapak di ruangan. Tiba-tiba bapak mengatakan sesuatu.
"Sarah. Bapak merestui hubungan kalian. Semoga langgeng ya," kata Bapak.