Diary Seorang Gadis Tunarungu

winda aprillia
Chapter #26

BAB 26. Deja vu

2 bulan kemudian, Sarah harus mewakili ibunya untuk menghadiri acara pernikahan dari saudara almarhum bapak di Jakarta karena keponakan almarhum bapak sebagai Brimob dan calon istrinya Seorang Medan. Sarah disana selama 7 hari membantu persiapan pernikahan. Sarah datang bersama dengan saudara almarhum bapaknya. Acara berlangsung sangat megah dan banyak makanan yang disajikan. Setelah selesai acara pedang pora seketika Sarah menyadari dia mengalami deja vu. Tempat asing yang belum pernah dia datangi tapi dia tampak tidak asing dengan tempatnya. Sewaktu dia dapat penglihatan seperti itu dia selalu merasakan aneh dan berusaha untuk menikmati suasana disana. Seandainya dia bermimpi dan mengingat jelas mimpinya. Dia ingin segera mencatatnya untuk sebagai bukti. Sudah banyak mimpi-mimpi yang dia lewatkan dan terjadi begitu saja di dalam kehidupannya. Ada salah satu mimpinya yang sudah dia catat. Dia bermimpi ada di dalam rumah sedang bersenda gurau dengan Feri dan seorang anak perempuan berumur sekitar 6 tahun yang memiliki rambut panjang dikuncir model ekor kuda hidup bahagia seperti keluarga.

1 bulan kemudian, Sarah ikut bisnis dengan temannya. Selama 1 bulan berjalan tidak mendapatkan hasil akan tetapi dia mendapatkan kerugian. Akhirnya Sarah tidak melanjutkan bisnisnya. Dia ada tawaran kerja di konter mini. Jarak tempat kerja dari rumahnya sekitar 1,5 km. Sarah berangkat kerja naik motor akan tetapi Sarah dijam kerja harus izin untuk mengantar ibunya periksa ke rumah sakit setiap bulan sekali. Gaji bulanannya tidak begitu banyak, dia harus membagi uang kebutuhan sehari-hari dan bensin. Akan tetapi uang habis untuk membeli bensin dan tidak cukup setiap bulannya. Terkadang Sarah berangkat kerja diantar adiknya yang sudah menginjak SMK dan pulangnya dia berjalan kaki. Sarah sudah bekerja disana selama 2 bulan dan tidak melanjutkannya. Sarah mulai berpikir tentang bisnis barunya yaitu online shop. Menjual berbagai barang-barang online dengan menyesuaikan kebutuhan setiap orang. Dimulai dari peralatan dapur, pakaian, aksesoris dan lainnya. Selama 1 bulan dia mendapatkan untung yang menurutnya baik untuk ditindaklanjuti karena dia masih awal.

Keesokan harinya Sarah, Feri dan 2 orang angkatan Feri yaitu Dinar dan Awang liburan ke Gunung Kawah Ijen. Dikarenakan Gunung Kawah Ijen masih tutup efek pandemi virus covid-19. Mereka bermalam di Paltuding. Disana masih banyak warung yang masih buka. Ketika memasuki salah satu warung, tiba-tiba Sarah mengalami Deja vu. Dia melihat ketika memasuki warung tersebut dalam ingatannya dia penasaran tentang barang-barang yang digantung. Ternyata setelah dia amati hanya kupluk penghangat kepala. Sarah tiba-tiba cerita tentang kejadian sewaktu di Ranu Kumbolo. Sewaktu cerita dia merasakan ada perasaan aneh, takut seperti sedang diawasi dan tidak seharusnya diceritakan disana karena mereka masih di zona hutan belantara. Tapi dia berpikir sudah terlanjur.

Lihat selengkapnya