Bab 17 - Jadi kamu Nuh Atmaja?
“Tidak usah di jawab! Aku tahu!”
Melihat Nuh Atmaja diam, kak Arumiya membantu nya.
“Itu dia! Mereka sudah menyelesaikan tantangan mu, beritahu namamu pada mereka!”
Kemudian kak Arumiya berkata kepada dua senior pria tersebut.
“Aku tahu! Tapi itu hanya salah satu dari kami, bukan kedua nya. Namaku Ardi Yoga Husoda. Kemari berikan kertas mu, aku akan tanda tangan!”
Senior yang memakai kacamata itu menjawab dengan cemberut.
Setelah senior Ardi tanda tangan di kertas sebelumnya, selanjutnya seharusnya adalah tantangan dari senior berwajah lembut tersebut.
“Sekarang aku! Karena kak Silvia terlihat tidak ingin mempersulit kalian, kakak juga tidak bisa berbuat apa-apa! Jadi”
Senior berwajah lembut itu berkata sambil melirik kak Arumiya yang sedang duduk dan menyaksikan dengan wajah tersenyum.
“Karena itu kakak hanya ingin kalian bernyanyi! Lagipula, kalian sudah tahu nama kedua senior lainnya, percuma juga mempersulit kalian!”
“Oh, tapi bukan hanya salah satu dari kalian! Kakak ingin satu per satu dari kalian bernyanyi! Bernyanyi dan hibur kami semua!”
Mendengar perkataan senior itu membuat mereka berempat tercengang.
Tapi Sihiya dan Mahesa langsung terlihat tenang dan tersenyum.
Melihat mereka yang tampak percaya diri, Nuh Atmaja bisa mengetahui bahwa mereka pandai bernyanyi.
Belum lagi Sihiya seorang wanita, tidak sulit mengetahui nya.
“Kalau begitu aku akan pergi duluan!”
Bukan Sihiya, tapi mahesa yang pertama mengajukan diri.
Mahesa menyanyikan lagu pop dengan lirik menyentuh.
Setelah Mahesa selesai bernyanyi dan mendapat tepuk tangan dari senior dan semua orang.
Sihiya juga maju ke depan.
Sihiya bernyanyi lagu cinta dan penuh perasaan galau.
Seperti yang diharapkan dari perempuan.
Melihat Sihiya hampir selesai bernyanyi, Nuh Atmaja dan Zila saling memandang dengan panik.