Bab 22 - Otakmu mesum
Vita sama sekali tidak percaya dengan kata-kata Valsa.
Dia terkikik dan sangat yakin bahwa Valsa pasti telah jatuh cinta pada pria tadi.
Sahabatnya Valsa, yang selama ini tidak pernah mau jatuh cinta, ternyata sedang menunggu saat ini.
Hahaha, dia Vita, akhirnya menemukan sebuah rahasia.
Valsa ternyata adalah seorang yang menyukai pria yang lebih muda dari nya.
Valsa melihat Vita yang sedang melamun dengan wajah sombong, dari waktu ke waktu dia akan menunjukkan senyum bangga dengan tidak jelas.
Dia tanpa sadar ingin mengangkat tangannya dan mencubit pipi nya dengan keras.
Perempuan ini pasti sedang memikirkah hal tentang nya.
Ketika Vita sedang mengkhayal, dia tiba-tiba melihat tangan yang terluru menuju wajahnya, dia langsung melepaskan Valsa dan berlari menjauh.
Dia tidak ingin pipi nya sakit karena di cubit dan terus merasa tidak nyaman.
Ini sudah sering terjadi, setiap kali Valsa marah padanya, dia akan mencubit pipi bulat nya dengan keras dan tanpa ampun.
Terkadang dia mengalami kesulitan makan karena itu.
Tapi, walaupun begitu Vita tidak pernah berhenti menggoda Vasla dan sering mengganggu nya.
Membuat dia marah.
Melihat Vita yang bergerak menjauh, Valsa berlari mengejar nya.
“Valsa, berhenti! Berhenti… jangan mengejar. Aku minta maaf, jangan wajah ku!”
Ketika Vita melihat Valsa tersenyum dan berlari mengejar nya dia langsung memohon ampun.
Lagipula, jika mereka benar-benar bermain kejar-kejaran, dia pasti akan langsung di tangkap oleh Valsa.
Lagipula, dia tidak pernah berolahraga, sedangkah Valsa sering melakukan senam dan menari sejak kecil.
Dia bahkan pernah mengikuti lomba lari.
Setelah itu, terdengar teriakan Vita dari waktu ke waktu yang memohon ampun.