Bab 23 - Praja si babi pelit
“Hei, ini dia bos besar kita. Kusuma nenek baru saja menggoreng tahu, ayolah!”
Seorang pria yang sedang memegang minuman gelas di tangan nya melihat Kusuma datang dan langsung menyeringai dengan penuh semangat.
“Hei hei hei. Santai kawan, aku lagi banyak duit hari ini. Ayo ayo, makan saja, biar aku yang bayar. Hei ada yang mau menambahkan? Aku punya 20 ribu di sini, beli surya sebungkus mantap nih!”
Kusuma menepuk bahu pria itu, dan berteria ke arah kerumuna orang yang sedang makan gorengan, merokok, dan minum-minuman gelas di sana.
“Yang benar nih Kusuma? Aku ada 10 ribu nih, ada yang mau tambahin?”
Seorang pria yang sedang bermain ponsel nya mendengar kata-kata Kusuma langsung mengeluarkan uang nya.
Kemudian ada orang lain yang melemparkan uang 5 ribu, akhirnya mereka membeli sebungkus rokok surya dan membagikannya kepada semua orang.
Praja sedang bermain game di ponsel nya saat ini dan duduk di motor milik Arman, mendengar keributan dia langsung menyerahkan ponsel nya ke Bima, lalu bergabung dan meminta rokok kepada Kusuma.
“Kusuma, beri aku satu juga!”
Melihat Praja yang tidak tahu malu, tadi dia bahkan tidak bersuara sedikit pun, sekarang dia benar-benar tanpa malu-malu meminta rokok padanya Kusuma langsung mengutuk.
“Anjing, kamu babi pelit benar-benar tidak punya malu! Ambil, ambil! Cepat pergi sana, aku mungkin tidak tahan dan memukul wajah mu!”
Walaupun Kusuma merasa tidak senang dengan Praja si babi pelit, dia tetap memberikan rokok padanya.
Bukan untuk hal lain, tapi karena Mahesa dan Arman serta teman-temannya, adalah kelompok orang terkuat di antar lingkaran mereka ketika berkelahi.
Dia benar-benar tidak ingin menyinggu Mahesa karena babi pelit bertubuh pendek ini.
Alasan kenapa Praja di sebut babi pelit adalah karena pria itu tidak pernah mau mengeluarkan uang di tempat tongkrongan.
Dia selalu menerima dan makan begitu saja, tapi ketika di minta untuk menyumbang uang, dia selalu berkata tidak punya, atau uang nya sedang di perlukan.
Padahal uang jajan nya selalu di habiskan untuk bermain poker dengan Bima dan yang lain nya.
Mahesa sendiri yang mengatakan nya pada mereka, jadi Praja memang sedang memerlukan uang, tapi untuk berjudi bukan untuk hal lain.
Itu benar-benar membuat mereka menjijikkan, julukan babi pelit di berikan sendiri oleh Arman padanya.