Bab 26 - Sihila di rumahnya
Sihila baru saja sampai di rumahnya dan melepas sepatunya. Dia menaruh tasnya dan berganti pakaian, lalu pergi makan siang bersama keluarganya.
Di meja makan siang, dia bercerita mengenai kejadian hari ini di sekolah kepada kedua orang tuanya. Tapi dia entah kenapa dia tidak menceritakan mengenai Zila kepada mereka. Sihila merasa sedikit malu entah kenapa ketika berpikir untuk bercerita kepada orang tuanya mengenai Zila. Dia merasa sedikit aneh, kenapa dia harus malu?
Setelah makan siang, dia pergi ke kamarnya dan bermain dengan ponsel. Mengobrol dengan teman SMPnya. Walaupun mereka sudah lulus, tapi mereka tetap sering berhubungan, lagipula mereka belum terlalu lama berpisah. Jadi keterasingan belum menyentuh dirinya dan teman-temannya.
(N/P : Yang menggunakan tanda [ ] artinya chatting)
[Hei kalian, aku sudah pulang!]
[Sihila, bagaimana dengan sekolahmu?]
[Itu benar, Sihila cepatlah ceritakan. Aku dengar dari ibuku sekolah tempatmu adalah sekolah terbaik di kota kita. Cepat beritahu kami seberapa bagus itu?]
[Sihila, apakah kamu sudah memiliki teman baru?]
[Itu benar, kalian jangan hanya fokus pada sekolah Sihila. Apakah kalian tidak khawatir dengan dia? Sihila selalu kesulitan untuk mencari teman. Aku khawatir dia akan diasingkan disana, lagipula tidak ada orang di kelas kita yang pergi ke sekolah yang sama dengan Sihila.]
[Itu benar, Sihila maaf. Bagaimana? Apakah kamu sudah memiliki teman?]
[…]
Teman-temannya langsung berekasi dan mengirim pesan berantai dan membuat grup obrolan kelas mereka menjadi sangat ramai.
Sihila juga tidak berdaya untuk itu. Semua teman sekelasnya sangat aktif dan ceria.
Melihat pertanyaan teman-temannya mengenai sekolahnya dia menjawab.
[Itu menyeramkan. Kami terus dimarahi, itu membuat aku takut. Mereka terus membentak kami.]
[Hei, jadi itu tetap sama di setiap sekolah. Kami juga baru saja membicarakan mengenai hal itu, lagipula kami juga mengalami hal yang sama di sekolah.]
[Itu benar, kupikir Sihila tidak akan mengalaminya, tapi sepertinya kejadian Nana sangat langka bukan?]