Dedek mendengar pertengkaran kakak dan dua orantuanya
Kakak ingin menikah dengan pacarnya seorang pribumi, tapi ayahnya menolak
Kakak pergi keluar
Pengenalan lingkungan dan keluarga dedek
Tv menyala memberitakan kerusuhan di Jakarta
Ayah dan ibu berdiskusi, dedek membantu membungkus jajanan pasar yang mau diantar ke pelanggan
Dedek izin bermain bola dengan teman-temannya
Temannya bilang kalau dedek kulitnya menggelap karena kebanyakan main bola. Dedek pun merasa bangga karena akhirnya ia dan temannya memiliki warna kulit yang sama meskipun matanya tetap sipit
Saat dedek pulang, kakak mama berkunjung kerumah dan mereka ngobrol seru
Kakaknya ingin mengungsi ke singapura karena kondisi tidak aman
Ayah dan ibu tidak bisa mengikuti si kakak karena terhalang biaya
Dedek pun mengerjakan PR dari gurunya
Saat malam, betapa terkejutnya saat rumah mereka digedor2 warga
Ayah memutuskan untuk keluar. Disitu ia diingatkan oleh warga untuk segera meninggalkan rumah agar perusuh tidak datang dan merusuh di kampung mereka. Namun ayah tidak berdaya, tidak ada biaya untuk pergi. Dia memohon agar bisa berdiam diri saja dirumah. Dia tidak akan keluar rumah sampai kondisi aman
Keesokan harinya Dedek tidak boleh sekolah karena kondisi tidak aman
Kakak pun sedih melihat kedua orangtuanya. Sesekali ia mengendap2 keluar dan membeli makanan, meskipun setelahnya ia akan dimarahari ayah karena nekat keluar.
Beberapa hari kemudian, keadaan makin rusuh. Kami hanya berdiam di pojok rumah sambil mendengarkan siaran radio kondisi terkini
Terdengar ayah memaki-maki orang yang merusuh dan menjarah
Ayah dan kakak pun bertengkar lagi. Menurut kakak, tidak semua pribumi itu jahat. Ayah mengatakan kata-kata kasar dan bilang kalau kakak tidak tau apa2
Kakak pun masuk ke kamar dan mengunci pintu
Kondisi rumah sangat runyam dan panas
Kakak menulis sepucuk surat untuk kekasihnya, betapa rindunya ia sambil menangis
Dedek teringat akan teman-temannya
Ia bosan dirumah dan ingin menghampiri teman-temannya, saat izin, tentu saja dia tidak boleh keluar karena khawatir ia dikenali perusuh dan entah kejadian naas apa yang akan menimpanya
Dedek merasa kecewa. Ia pun menyendiri di pojok ruangan
Beberapa saat kemudian, temannya datang dan mengajak main
Dedek pun melompati jendela diam-diam
Ibu yang sadar dedek tidak ada pun kebingungan dan memberitahu ayah
ayah yang khawatir pergi keluar mencari dedek
Ayah mendatangi lapangan tempat dedek biasa bermain bola
Ayah pun melihat dedek dan akan menghampiri
Sebelum sampai, ada gerombolan preman yang menjarah toko sebelahnya
Mereka memecahkan kaca etalase dan mengobrak abrik toko tersebut kemudian mengambil barang-barang didalamnya
Ayah pun diam2 menyelinap menghindari toko itu dan menuju tempat dedek
Sesampainya, dedek dimarahi oleh ayah