Blurb
Kehidupan rumah tangga Imran dan Sakina diusik oleh Hasri, ibu dari Imran yang meminta putranya menikah lagi dan meninggalkan istri yang sakit-sakitan. Hasri sendiri memiliki kebencian mendalam terhadap Sakina karena dulu Imron, putra tunggalnya meninggalkan keluarga hanya untuk menikahi wanita itu.
Penyakit kanker payudara yang diderita oleh Sakina telah menyebar dan mengakibatkan komplikasi, kondisinya saat ini memperihatinkan, masih bisa duduk di kursi roda saja merupakan hal yang sangat Sakina syukuri. Sakina pun sudah tidak memiliki ketertarikan akan urusan dunia, ia lebih memilih untuk menjalani hari-harinya dengan fokus beribadah sembari menunggu hati terakhirnya tiba. Ia yang sadar bahwa selama dua tahun terakhir telah membebani sang suami dan tidak mampu melakukan kewajiban sebagai seorang istri pun meminta Imran untuk menyetujui apa yang sang ibu inginkan. Lagipula, diakhir-akhir hidupnya, ia ingin hubungan antara Imran dan ibu mertuanya kembali akur seperti semula, ia ingin Imran bahagia dan tidak kesepian setelah dirinya tiada.
Imran dilema, ia tidak ingin meninggalkan Sakina karena kesuksesannya saat ini ia capai bersama istrinya itu. Ditambah, walau dalam keadaan sakit ataupun sehat, cinta Imran terhadap Sakina tidak akan berubah, menikah dengan wanita lain rasanya terlalu berat baginya. Akan tetapi, semakin lama ibunya semakin keterlaluan, sang ibu bahkan sampai mengancam akan terus mendatangi Sakina jika ia tidak meninggalkan wanita itu.
Tak mau kondisi istrinya menurun, Imran akhirnya mencari jalan pintas. Ia menikahi seorang pelakor yang tanpa sengaja ia tolong, ia memilih wanita itu karena Imran tdak perlu memperlakukan istri barunya layaknya seorang istri karena yang wanita itu butuhkan darinya hanyalah uang.
Disisi lain, Kamila Nadia, seorang wanita dengan paras dan tubuh elok menjalani profesi sebagai seorang wanita malam sekaligus wanita simpanan selama lima tahun terakhir. Ia sama sekali tidak merasa malu akan profesi yang ia jalani. Sebaliknya, Nadia merasa bangga karena menang dari si istri sah pria hidung belang yang menjadikannya prioritas utama. Uang adalah segalanya bagi Nadia.
Kemudian, ada sebuah hal yang mengubah hidup Nadia, seorang pria bernama Imran datang padanya dan menawarkan sebuah pernikahan, uang yang ditawarkan oleh pria itu perbulan pun tidak main-main. Tanpa pikir panjang, Nadia langsung mengiyakan tawaran itu karena selain dari segi uang, Imran juga masih muda dan kharismatik, tentu Nadia jatuh hati pada pria itu. Syarat harus berhijab setelah menikah pun, Nadia sanggupi.
Setelah menikah dan pindah ke rumah Imran, Nadia merasa berada diatas awan karena ia memiliki wajah cantik serta tubuh yang masih segar. Berbanding terbalik dengan istri pertama Imran yang bagai mayat hidup. Akan tetapi, semakin lama tinggal disana, Nadia menemukan sesuatu yang berbeda.