Dibalik Peluh Ibu

Mahliana
Chapter #8

Bab 8

Abang tukang sayur langganan para ibu-ibu lewat di depan rumah Marini, bukan hanya sayur yang si abang jual tapi juga berbagai macam ikan segar serta ayam potong.

"Sayur ... sayur ... ikan ... ikan" teriak nyaring abang penjual untuk menarik pembeli.

Marini segera menghentikan abang penjual dengan melambaikan tangannya.

"Bang tunggu bang, saya mau beli"

Segera abang penjual menghentikan dan menepikan motornya, bukan hanya Marini yang ingin membeli kebutuhan dapur tersebut ternyata juga ramai ibu-ibu lainnya yang juga ikut membeli.

"Bang berapa tomat satu bungkus ini ?" tanya Marini.

"3 ribu neng" jawabnya.

"Kok mahal bang, biasanya juga 2 ribu" keluh Marini.

"Tomat lagi mahal neng, bukan hanya tomat tapi sayur mayur lainnya juga lebih mahal karena banyak yang gagal panen akibat cuaca tidak menentu, membuat tanaman para petani banyak yang rusak" jelas si abang penjual.

Marini memilih-milih bahan makanan yang akan ia beli, begitu juga dengan pembeli lainnya. Disela-sela tawar menawar para pembeli dengan abang penjual, terdengar para ibu-ibu sedang bergosip tentang cream yang sedang viral yang bisa bikin wajah putih glowing dalam satu minggu itu, ternyata sebagian besar ibu-ibu tersebut membelinya dan merasa ada perubahan pada wajah mereka.

"Lihat wajah aku jadi putih kan" ucap ibu-ibu berdaster merah ngejreng yang nampak sangat puas dengan hasilnya.

"Tapi di wajah aku belum terlalu berpengaruh, cuma ada perubahan sedikit, apa karena aku sudah tua kali ya" keluh ibu-ibu yang sudah agak berumur.

"Bisa jadi tuh, kamu pakai aja terus biar hasilnya kelihatan kayak aku" kata si ibu berdaster merah tersebut.

Terlihat dari semua ibu-ibu yang ada di sana merasa puas dengan hasilnya, karena ada perubahan di wajah mereka, ada yang langsung putih ada juga yang baru terlihat sedikit perubahannya. Melihat ada perubahan di wajah para ibu-ibu membuat hati Marini sedikit menyesal karena kemarin ia tidak membelinya. Setelah beberapa saat kemudian ada ibu muda yang juga ikut membeli sayur, nampak wajahnya ia tutupi dengan selendang hitam yang ia gunakan.

"Eh Susi, takut banget kena sinar matahari ya ... kok wajahnya ditutupi rapet banget gitu" kepo salah satu ibu-ibu.

"Gak kok bu" ucap nya singkat.

"Eh Sus kemarin kan kamu juga beli itu cream yang sedang viral itu bersama Rosita, gimana ada hasilnya gak, lihat wajah aku nih jadi putih kan" kata ibu berdaster merah itu dengan bangganya.

Susi hanya diam saja tanpa menjawab apapun.

"Sombong amat Sus" ucapnya lagi.

Setelah selesai memilih-milih apa yang akan ia beli, Susi segera membayar barang belanjaannya. Ketika hendak kembali ke rumahnya tiba-tiba selendang yang ia gunakan tertiup angin karena tangannya sibuk menenteng barang belanjaan yang lumayan banyak, seketika ibu-ibu yang ada di sana terkejut melihat wajah Susi termasuk Marini, karena wajahnya merah terkelupas agak mengerikan seperti udang yang sedang digoreng di minyak panas.

"Wajah kamu kenapa Sus" tanya para ibu-ibu secara bersamaan.

"Ini karena cream yang sedang viral itu, ternyata cream itu cream abal-abal, suami aku ngecek nomor BPOM nya ternyata tidak ada, akibatnya wajah aku jadi rusak gini nih" keluh Susi dengan perasaan kecewa dicampur Marah dan juga malu.

"Ngecek nomor BPOM nya datang ke kantornya ya ?" tanya polos seorang ibu-ibu.

"Ya gak lah, zaman sudah canggih gini tinggal kita gunakan hp dan internet yang sudah tersedia" ucapnya.

"Itu pasti creamnya mengandung merkuri, untung saja kemarin suami aku ngelarang aku membelinya" ucap ibu berdaster motif polkadot.

Susi segera pergi meninggalkan para ibu-ibu, ia merasa malu karena wajahnya yang mengerikan itu, bukannya terlihat cantik malah rusak.

"Eh serem banget ya, untung aku gak jadi beli" ucap syukur ibu bergamis merah muda.

"Tenang ibu-ibu, mungkin saja penyebabnya bukan karena cream itu, bisa saja dia pakai produk lain kan atau entah salah makan apa ia, bisa jadikan" ucap ibu berdaster merah itu tidak percaya.

Lihat selengkapnya