Dibalik Peluh Ibu

Mahliana
Chapter #21

Bab 21

Sore minggu itu, Marini bersiap-siap pulang ke rumah. Semua pekerjaan di rumah pak rt telah selesai ia kerjakan.

"Bu, saya pamit ya, tidak ada lagi kan pekerjaan yang perlu saya kerjakan ?" tanya Marini kepada bu rt.

Bu rt memberikan amplop berisi uang "Iya Mar gak ada, ini upahmu"

Marini mengambil amplop itu, ia teringat kejadian tempo hari kemudian bertanya "Ibu baik-baik saja kan ?"

"Aku baik-baik saja Mar, kamu tidak usah khawatir" bu rt berusaha terlihat baik-baik saja dengan tersenyum walau dari sudut matanya terlihat sebaliknya.

"Apa bapak sudah bisa membuktikan kalau bapak sama ibu tidak bersalah ?" tanya Marini lagi.

"Sudah ada kok Mar" jawab bu rt singkat.

"Kalau ada apa-apa, kalau ibu perlu sesuatu panggil saja saya bu, saya siap kapanpun ibu butuhkan" Marini berusaha membantu sebisa mungkin.

"Iya Mar. Oh ya Mar soal sekolah Zara semuanya sudah bapak urus, nanti tinggal mendaftar saja kalau sudah dibuka pendaftaran sekolahnya, nanti bapak akan menemani kalian mendaftarnya"

"Oh iya terima kasih banyak bu, sekali lagi terima kasih bu, kalau begitu saya pulang dulu ya bu. Assalamu'alaikum" Marini pamit dari rumah bu rt.

"Wa'alaikum salam" bu rt segera menutup pintu dan menguncinya setelah Marini berjalan tidak terlihat lagi.

Ketika di perjalanan pulang, mbak Tika memanggilnya "Mar, mar, sini mar" sambil melambaikan tangan.

Marini segera menghampiri mbak Tika dari arah seberang jalan.

"Ada apa mbak Tika ?"

"Mar, maaf sekali mar, soal pekerjaan kemarin ternyata sudah ada yang mengisi pekerjaan itu. Kamu sih lama sekali mikirnya, kemarin dia ada ke sini katanya kalau ada lagi lowongan dia akan memberitahukan"

"Gak apa-apa kok mbak, belum rezeki saya bekerja di situ, semoga nanti saya dapat pekerjaan yang lebih baik"

"Maaf banget loh Mar, gak enak aku sama kamu"

"Gak apa-apa kok mbak, gak usah merasa bersalah gitu. Oh ya mbak aku pulang dulu ya sudah di tungguin sama anak-anak. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikum salam"

Lihat selengkapnya