Dibalik Peluh Ibu

Mahliana
Chapter #22

Bab 22

"Zara, ini uang untuk biaya kamu jalan-jalan nanti" Marini memberikan beberapa lembar uang kepada Zara.

"Tapikan masih beberapa hari lagi bu, nanti sajalah bu" ucap Zara sibuk mengikat tali sepatu di teras rumah.

"Kan sama saja, sekarang atau nanti. Uangnya kamu kasih ke wali kelas kamu. Kalau nanti-nanti, takut uangnya malah kepakai"

Zara mengambil uang tersebut dari tangan ibunya "Bu, ibu tau gak kemarin sore mbak Tika sama mbak Rosita berkelahi. Rame banget bu kata temen aku"

"Hah ! Berkelahi ?" Marini sedikit terkejut dan juga heran.

"Bener bu, kata temen aku viral di facebook"

Marini terenung sambil bergumam dalam hati "Apa setelah aku pulang kemarin itu ya mereka berkelahi, apa semua itu karena aku atau ada hal lain. Entahlah aku tidak mau ikut campur"

Zara menggoyang-goyang tangan ibu "Bu, bu, ibu"

"Eh ada apa nak ?" Marini sedikit kaget karena melamun.

Zara mengangkat kedua alisnya, bingung melihat tingkah ibunya kemudian menyalami tangannya.

"Assalamu'alaikum" salam Zara sambil mengangkat keranjang jualan.

"Wa'alaikum salam, hati-hati, Kania gak kamu tungguin ?"

"Dia sudah berangkat dari tadi bu bersama teman-temannya. Dadah Ali" Zara mendadah Ali yang tiba-tiba muncul di depan pintu, Ali juga mendadah Zara dengan tangan mungilnya sambil tersenyum.

Setibanya di sekolah, Zara langsung menuju ruangan guru dan menemui wali kelasnya. Sebelum masuk Zara mengetuk pintu dan mengucap salam.

Tok tok tok, suara pintu diketuk.

"Assalamu'alaikum" Zara mengucap salam sambil berdiri di ambang pintu.

"Wa'alaikum salam, cari siapa nak ?" tanya salah seorang guru.

"Saya mencari wali kelas saya bu. Bu Anissa"

"Duduk dulu, beliau belum datang, kayaknya sebentar lagi juga datang" ucap salah satu guru tersebut sambil menyuruh Zara duduk di kursi tamu.

"Makasih bu" Zara masuk dengan sopan kemudian duduk di salah satu kursi tamu.

Lima menit telah berlalu, Zara masih menunggu kedatangan wali kelasnya. Betul saja tidak lama kemudian bu Anissa datang.

"Eh Zara nunggu ibu ya ?" bu Anissa datang kemudian menaruh tas di atas mejanya.

"Iya bu, ini saya mau bayar buat acara jalan-jalan perpisahan nanti"

"Oh bentar ya" bu Anissa mengambil catatan kecil di dalam tasnya kemudian duduk di samping Zara.

Zara segera memberikan uang tersebut "Ini bu uangnya"

Bu Anissa langsung mencatat ke dalam buku tersebut, menandakan bahwa Zara telah membayar lunas untuk acara tamasya perpisahan nantinya.

"Kapan bu acara tamasyanya ?" tanya Zara antusias.

Lihat selengkapnya