Roda bus terus berputar membelah keramaian jalan menunju salah satu pantai di kabupaten lain yang jaraknya lumayan jauh, sekitar 6-7 jam baru sampai di pantai tersebut. Beruntung sebelum berangkat Zara meminum obat anti mabok, jadi dia bisa menikmati perjalanan tersebut. Satu dua kota telah dilewati bus yang Zara tumpangi. Duduk persisi berada di samping supir membuat Zara dengan mudah memandangi segala hal yang dilewati.
"Masih lama ya pak sampainya ?" tanya Zara kepada pak supir.
"Sekitar 2 jam lagi neng, semoga aja gak macet, gak ada halangan apa-apa jadi bisa cepat sampainya" jawab pak supir ramah.
"Jauh juga ya pak pantainya"
"Iya neng, ini udah paling deket. Neng gak mabok kan ?"
"Alhamdulillah gak pak, soalnya minum obat sebelum berangkat tadi"
"Syukurlah kalau begitu" ucap pak supir tersenyum ramah.
Perjalanan masih lumayan jauh sebagian penumpang memilih istirahat dan tidur, tapi tidak dengan Zara, ia ingin setiap momen bisa ia lihat dan bisa ia ceritakan kepada ibu dan kedua adiknya nanti ketika pulang. Jarang-jarang ia bisa bepergian seperti ini, Zara ingin menikmatinya dan melihat-lihat kota orang yang tidak pernah ia lihat.
"Gak ingin istirahat neng seperti yang lainnya ?" tanya pak supir memecah lamunan Zara.
"Gak pak. Rame pak lihat kota orang, bisanya cuma di kampung saja ya cuma itu-itu aja yang dilihat" jawab Zara terlihat sangat menikmati perjalanan.
"Betul juga ya neng"
"Kayaknya enak ya pak tinggal di kota"
"Tergantung neng. Ada yang suka tinggal di kota tapi ada juga yang lebih suka tinggal di kampung. Tinggal di kota itu bikin stress neng kalau tidak punya uang" jawab pak supir sambil tertawa canda.
Zara ikut tertawa dengan ucapan pak supir tersebut "Di kampung juga stress pak kalau tidak punya uang"
"Intinya punya banyak uang ya neng biar gak stress. Uang memang gak bisa menentukan seseorang bisa stress atau gak tapi setidaknya kalau sudah mulai stress, kepala mulai berat, ya tinggal liburan. Tapi kalau tidak punya uang gak bisa kemana-mana" tawa pak supir.
"Intinya punya uang memudahkan segalanya ya kan pak" ucap Zara sedikit tertawa.
"Dan gak akan mudah direndahkan oleh orang lain" tambah Zara memelankan suaranya sambil mengarahkan pandangannya ke jendela kaca.
Percakapan antara Zara dan pak supir terhenti sejenak membuat suasana hening. Hanya suara mesin bus yang bersuara, sesekali suara bunyi klakson dari pengendara lain yang berbunyi.
"Biar gak sepi-sepi banget. Kita putar lagu supaya tambah semangat" ucap pak supir memecah keheningan.
"Ide yang bagus tuh pak" jawab Zara dengan semangat.
Suara alunan musik mulai berbunyi, pak supir memelankan lagu yang berdendang tersebut agar tidak mengganggu penumpang lain yang sedang istirahat. Sudah tidak sepi lagi memang tapi Zara merasa ada yang aneh dengan lagu-lagu yang diputar oleh pak supir.
"Pak lagu apa'an ini ?" tanya Zara berusaha menikmati lagu tapi telinga dan hatinya tidak bisa menerimanya.