"Hey lihat ini" ucap pak abdul kepada para bapak yang ada di post kamling sambil memperlihatkan ponsel miliknya.
Semua orang yang ada di post kamling itu baik yang tua maupun yang muda langsung menggerubungi ponsel miliknya pak abdul.
"Hah ! Bukankah ini Marini ?" ucap Solihin bujangan di kampung itu, yang sering dijodohin sama Marini.
"Iya emang Marini" sahut pak abdul
"Baru 1 menit lalu, Roni memposting foto Marini lagi berendam di sungai dengan caption calon bini. Nah nah dia memposting lagi, sekarang anaknya Marini dengan tulisan anak tersayang" tambahnya lagi.
"Wah ada hubungan apa nih antara Marini dengan Roni si bujang lapuk itu" celuteh pak Razak.
"Nah kamu sih Solihin kelamaan melamarnya, kan keburu direbut sama si Roni itu" ucap yang lainnya, lagi-lagi membuat Solihin jadi bahan candaan bapak-bapak yang ada di post kamling itu.
Suasana Riuh membuat bu Romlah penasaran ketika lewat post kamling.
"Ada apa sih rame-rame ?" tanyanya penasaran.
"Ini Roni sama Marini mau menikah" jawab pak abdul.
"Jangan fitnah kamu. Jurangan yang kaya raya aja Marini tolak, apalagi si Roni yang suka tebar pesona itu"
"Nih buktinya kalau kamu tidak percaya" pak abdul memperlihatkan status wa pak Roni.
Bu Romlah, salah satu pengantar berita di kampung itu atau sering orang-orang kampung menyebutnya wartawan, karena memang hobinya tukang ghibah jadi orang-orang memberi gelar wartawan padanya. Dengan seketika berita tentang hubungan asmara antara Marini si janda 3 anak dan Pak Roni si bujang lapuk pun tersebar ke seluruh kampung bahkan sampai ke kampung sebelah. Seperti api menyambar bensin langsung menyebar kemana-mana gosip tersebut. Tak butuh lama berita miring tentang dirinya itu sampai ketelinga Marini, bahkan gosip itu ditambah-tambah yang berita awal dari pak abdul hanya pisang sampai ke bu Romlah jadi kolak pisang, ya begitulah kejamnya ghibah. Bahkan sampai ada yang memfitnah dirinya berbuat mesum dengan pak Roni di sungai kecil itu.
Niat Marini ingin pergi ke warung mbak Tika, seperti biasa ingin membeli bahan kebutuhan pokok, tetapi disepanjang jalan orang-orang yang berpapasan dengannya selalu menatap Marini dengan tatapan aneh sambil tersenyum-senyum bahkan sampai ada yang mencie-cienya dengan sebutan pengantin baru. Marini hanya bisa cuek karena ia belum tau pokok permasalahannya.
Setibanya di warung mbak Tika yang terlihat sepi itu, mbak Tika langsung menarik tangan Marini.
Marini terhuyung-huyung tangannya ditarik oleh mbak Tika "Ada ap mbak Tika ?" tanya Marini heran serta kaget.
Mbak Tika celingak celinguk memastikan tidak ada orang di sekitar mereka.
"Kamu tau berita apa yang tersebar pagi ini ?"
Marini menggelengkan kepala.
"Kamu tau, berita tentang hubungan kamu dengan si Roni bujang lapuk itu"