Dibalik Peluh Ibu

Mahliana
Chapter #37

Bab 37

Semenjak kejadian kemarin warga kampung sudah mulai segan dengan Marini, walaupun masih ada yang suka bergunjing tentang dirinya tapi selagi masih ia anggap biasa saja Marini tidak memperdulikannya. Baginya orang yang suka bergunjing di belakangnya itu kurang kerjaan dan ia anggap iri padanya.

Satu minggu lagi pelatihan menjahit selesai begitu juga dengan pelatihan lainnya. Banyak yang merasa belum cukup ilmu yang mereka terima termasuk Marini, tetapi program pemerintah memang memberi waktu hanya 3 bulan saja. Yang Marini pikirkan saat ini bukan masalah menjahit, ilmu yang ia dapat sudah lumayan mempuni dari yang lainnya , tetapi bagaimana agar ia segera bisa melunasi utangnya pada bu rt, jadi Marini berkerja lebih giat dan banyak dari biasanya, hingga mengganggu jam tidurnya. Ketika ada tawaran pekerjaan langsung Marini iyakan walaupun di jam malam dan jam istirahat.

Hari itu, awan mendung. Marini membuka selimutnya, perlahan ia buka jendela rumahnya, ia tengok ke arah luar, angin dingin langsung berhembus ke arah wajahnya, Marini merasa ada yang tidak beres dengan tubuhnya, ia menggigil, badannya terasa panas. Padahal hari itu ia sudah ada janji dengan bu rt untuk membantunya membersihkan gudang di rumah beliau, sudah ia paksa bangun dan minum teh anget tentu saja tak lupa minum obat tetapi sudah 1 jam berlalu belum juga badannya membaik.

"Nak sini nak ..." panggil Marini kepada Kania.

Kania yang lagi asyik bermain bersama Ali di teras rumah segera masuk ke dalam kamar " Ya, ada apa bu ?"

"Tolong ambilkan air sama obat ibu ya di dapur"

Kania segera menuruti perintah ibunya "Iya bu"

"Bukannya tadi ibu sudah minum obat ya ? kok minum lagi" tanya Kania membawakan segelas air putih dan juga obat.

"Biar cepat sembuh. Hari ini ibu mau ke rumah bu rt bantu beliau membereskan gudang dan juga sorenya kelas menjahit"

"Tapikan ibu lagi sakit. Nanti aja dulu bu kerjanya sama menjahitnya"

"Gak enak ibu sudah janji bantu bu rt, apalagi bu rt sudah berbaik hati mau ngutangin ibu dan juga upahnya sudah beliau kasih"

"Setelah pulang dari rumah bu rt, ibu gak usah ikut belajar menjahit dulu. Biar ibu istirahat aja"

"Sayang nak, sebentar lagi pelatihan menjahitnya selesai"

"Yaudah bu, aku ikut bantu ibu ya beres-beres gudangnya bu rt"

"Jangan, kamu jaga Ali aja di rumah. Takut ada binatang berbahaya"

"Emangnya ada apa bu ? Ular kah ? Buaya kah ? Eh buat buaya kan di sungai"

"Ya namanya gudang tempat penyimpanan barang tidak terpakai. Kan kita tidak tau ada apa aja, kalajengkeng, ular, kecoa, lipan dan binatang melata lainnya. Takut membahayakan kamu"

Lihat selengkapnya