Dibalik Umbrella

Dingu
Chapter #4

Umbrella

Payung hitam polos yang kini udah dilukis bentuk hati yeng kecil kini dipakai oleh seorang wanita malam. Berjalan dengan percaya diri yang kini usang, dengan tubuh yang sedikit rusak. Pertengkaran yang cukup kuat beberapa hari lalu dengan wanita malam lainnya berhasil membuat tubuh yang selalu dicintai pelanggan kini tidak lagi. Wanita tua pemilik baru pun mengusirnya tanpa aba-aba, bahkan dirinya tidak sempat mengambil pakaian hanya payung hitam indah yang dipegangnya.

Untung saja, seolah cuaca mendukung perasaan sedihnya juga. Hujan deras. Dirinya menutupi bekas cakaran kuku palsu itu dengan syal besar dan menutupi dari kepala sampai bagian tengah tubuhnya. Mungkin siapapun akan penasaran melihat wajahnya, ingin tau siapa sosok yang menutupi dirinya dengan syal ditengah cuaca hujan ini. Kenyataannya, siapapun yang melihat sosoknya walaupun dari belakang, mereka akan tau siapa dia. Wanita malam yang menjadi nomber satu di bar terkenal, lelaki antri dan memberikan berapapun demi tubuh wanita itu.

Dia behenti depan sebuah tempat tinggal yang usai dan kosong, namun masih bagus untuk ditinggal untuk sementara. Dirinya masuk, melupakan cerita-cerita yang menyeramkan tentang siapapun yang masuk. Rumornya, siapapun yang masuk kesana akan merasakan ingin pergi selamanya dari dunia ini. Tentu saja, wanita malam itu tidak percaya, yang pentingnya menurutnya hanya bisa tidur tanpa terkena air hujan. Dirinya juga berencana hanya semalam di sini, besok pagi akan pergi tanpa sepengetahuan siapapun.

Pantatnya yang indah kini mengenai sebuah sofa, duduk dengan santai dan cantik. Jarinya yang lentik tidak henti mengetuk di kotak kecil di tangannya sejak sampai di rumah kosong itu. Bibirnya yang kecil tidak luput mengeluarkan nama hewan dengan wajah yang kesal.

"Seharusnya dia membalas pesanku, kemana dia?" gumamnya kesal.

Wajahnya semakin kesal, padahal sang penerima sedang di status online namun tidak kunjung membalas sepatah kata apapun. Bahkan saat ditelpon, dimatikan dengan sengaja. Wajahnya yang kesal, kini beralih ke payung hitamnya itu. Dirinya mendapatkan payung itu dari salah satu pelanggan setianya, katanya pelanggan tersebut mendapatkan bonus dari salah satu agensi bank atas tabungannya yang sukses. Dengar saja, membuat siapapun bepikir wanita malam itu memiliki pria kaya.

Wanita itu masih melihat payung itu, dulunya polos dan kini ada bentuk hati kecil. Wanita malam itu memiliki hobi melukis dan mewarnai sesuatu, melihat payung hitam polos dan terlihat jelek dimatanya. Kini dia melukis dengan segenap hati. Tentu saja, dia jatuh cinta pada pelanggan setianya.

Lihat selengkapnya