Dira tidak bisa tidur semalaman. Ia selalu terbayang wajah Alvaro. sosok yang tidak pernah diduga akan menjadi bagian dari hidupnya. Selama ini, Dira merasa lingkup sekolah cukup kecil untuk dirinya. Berbeda dengan kali ini, Kenapa Alvaro cowok yang terkenal dan populer di sekolah nya itu, tiba-tiba saja mengajaknya untuk mengerjakan tugas bersama dengan dirinya?
Pagi itu, Dira merasa sedikit canggung. masih teringat jelas dalam pikirannya, saat di perpustakaan kemarin, saat ia mengerjakan tugas bersama dengan Alvaro. Apa itu hanya sekedar kebetulan? Atau Alvaro memang ingin mengenalnya lebih dekat?
Di sore hari, Dira kembali ke perpustakaan. Disana sangat sepi, dan hanya terlihat beberapa orang saja yang tengah membaca dan mengerjakan tugas-tugas mereka. Alvaro suda menunggu disana terlebih dulu, dengan buku sejarah yang sudah dibuka. Dira melangkah mendekat, merasa sedikit gugup.
“Lo dateng juga akhirnya?” Alvaro menyapanya dengan senyum yang membuat Dira sedikit bingung.
“Ya, nggak mau bikin lo nunggu,” jawab Dira, mencoba untuk terlihat tenang meskipun hatinya berdebar.
Alvaro tersenyum lebar. “Asik. Udah siap ngerjain tugas sejarah yang ribet ini?”
Dira terkikik pelan. “Harus siap, kan? Gua nggak ada pilihan.”
Mereka mulai mengerjakan tugas sejarah itu. Awalnya, Dira merasa canggung karena tidak terbiasa bekerja sama dengan orang lain, apalagi dengan cowok yang selama ini selalu jadi pusat perhatian. Namun, semakin lama, suasana menjadi semakin santai. Alvaro tidak terlalu serius, dan cara dia berbicara membuat suasana lebih ringan.
“Lo serius deh, Dira, lo nggak ngerti soal sejarah? Gue pikir lo pinter banget,” kata Alvaro sambil tersenyum lebar.
Dira hanya bisa tersenyum kecil. “Gue sih nggak gitu pinter. Gue cuma suka pelajaran yang agak ngaco. Sejarah, ya, kadang gue bingung.”
Alvaro tertawa kecil. “Yaudah, kalau gitu, kita bikin timeline aja. Biar nggak ribet.”