Dibawah Pedang Pora

Eggya Vaniesa Hediana
Chapter #6

Manusia Es

Sudah 4 bulan berlalu paska Amerta di Universitas Airlangga . Kini aku menjadi seorang mahasiswi fakultas kedokteran . menjalani hari-hari sendirian bukan hal yang mudah . apalagi Surabaya adalah kota besar , kebutuhan sangat mahal . untuk diriku yang tinggal sendirian . berhemat adalah cara terbaik. meski uang pemberian orang tua bisa dibilang lebih dari cukup .

Akibat kesibukan dikampus . waktu untuk sekedar berjalan-jalan tidak ada . ada rasa bersyukur juga akan hal itu . hal tersebut dapat mendukung program penghematan yang sedang aku lakukan. Setidaknya uang saku yang tak kugunakan bisa menimbun di rekening. Menumpuk terus-menerus hingga akhirnya dapat ku depositkan .  

Rencananya uang tersebut akan digunakan untuk membangun klinik gigi . mungkin tidak akan cukup tetapi setidaknya membantu. Kelak aku tak ingin merepotkan orang tuaku lagi . sehingga mulai dari sekarang harus dipikirkan secara matang . sembari mengumpulkan dana.

Bukan sebuah klinik besar nan mewah . hanya sekedar klinik kecil di pinggir jalan raya yang menyatu dengan rumah . sebagai seorang perempuan diriku sadar . bahwa aku kelak akan menjadi seorang ibu . pekerjaan rumah , mengurus anak merupakan tanggung wajib dari seorang ibu . menjadi seorang dokter merupakan impianku dari kecil . sehingga aku memutuskan untuk suatu saat kelak setelah menikah akan membangun klinik di depan rumah. Dengan adanya klinik itu nanti , maka diriku dapat melakoni dua peran . baik menjadi dokter maupun seorang ibu.

***

Hari ini aku dan Rama keluar untuk sekedar menonton film di salah satu mall di surabaya "Kamu mau nonton apa ?" . Tanya laki-laki berseragam lengkap itu dengan melihat papan poster-poster film yang terpampang di bioskop. masih dengan style biasanya yang tak mau menatapku . awalnya aku tak pernah mempermasalahkan style manusia es nya itu tapi lama-lama aku merasa sedikit terganggu dengan sikapnya itu. Semakin dibuat penasarannya aku pada seorang taruna ini . Aku merasa tak ada perhatiannya sama sekali denganku . Atau mungkin penampilanku tak sesuai dengan seleranya .

"Apa aku jelek ya ? " 

"Apa ada yang salah denganku ?"

"Apa make up ku jelek ya ? " 

"Apa bajuku norak ya ?"

"Apa yang salah dari aku ? "

Lihat selengkapnya