Sinar mentari siang ini terasa menyengat di atas kepala . Udara panas mulai menyambut aku dan Ita dipelabuhan . Aku berjalan menunduk sembari tangan kiriku mencoba menghalau sinar mentari siang ini . Ita berjalan sangat cepat di depanku . Aku berusaha mengejar dengan segenap tenaga . Namun usahaku sia-sia . Banyaknya orang kala itu sedikit menghambat langkahku. Aku mulai berjinjit melihat kondisi yang ada di depan sana.Terlihat kapal KRI Bima Suci yang sedang bersandar. Tak lama Ita berjalan berbalik menghampiriku .
“ Gia hpku ketinggalan di mobil … aku balik dulu ke parkiran ya mau ambil hp , kamu kalo mau ngedeket ke kapal duluan aja “ . ucap Ita sembari meninggalkanku sendirian
“ehhhh … ta , kok aku di tinggal .” . aku berteriak , menengok berbalik kearah Ita yang berjalan meninggalkanku sendirian disana .
Aku merasa Ita sedang berbohong padaku. Dari cara Ita berjalan yang terburu-buru dan ditambah lagi ponsel Ita berada ditangan kanannya. Sepertinya Ita menyembunyikan sesuatu . . Aku perlahan membalikkan badanku kembali .Melihat kearah kerumunan orang di dekat KRI Bima Suci. Tanpa aku sadari ada seorang laki-laki yang berjalan mendekat ke arahku. Laki-laki itu menggunakan seragam lengkap dengan topi padnya . Dia membawa tas besar berwarna hitam . Seragam yang dia kenakan terdapat beberapa aksesoris bertuliskan AKADEMI . Dia berjalan dari arah dimana kapal KRI bima Suci bersandar . Perlahan laki-laki itu berjalan dengan gagahnya. Semakin lama dia terlihat mendekat kearah tempatku berdiri . Langkah demi langkah memperjelas wajah laki-laki itu . Wajahnya semakin jelas terlihat dimataku. Aku terpaku melihat laki-laki yang mendekat itu. Tak lama air mata mengalir dimataku.
Seluruh badanku terasa bergetar . Bibirku hanya bergeming melihat wajah dihadapanku . Air mata mengalir dari mataku . Kedua pipiku basah karenanya . Tangisku semakin tak dapat kubendung . Laki-laki itu mulai melambaikan tangannya padaku. Senyumnya terkembang manis di raut wajah tegasnya. “Hai sayang , gimana kabarmu “ .sapa laki-laki yang sekarang berada dihadapanku . Aku mendekatkan diriku pada laki-laki itu . Tertunduk dan menempelkan keningku di dadanya . Sepertinya tangisku kali ini merupakan tangis akan kerinduan .
Hari ini aku sadar betapa aku mencintai seorang Rama . Kepergiannya dalam satu bulan menyadarkanku bahwa aku benar-benar tak ingin jauh darinya. Sebelumnya aku tak pernah mengira akan menjatuhkan hati pada manusia es ini. Laki-laki yang sebelumnya tak mau menatapku . Laki-laki yang sebelumnya mengacuhkan diriku . Bahkan seperti tak mau melihat diriku sama sekali. Hanya saja dirinya selalu ada disaat aku membutuhkannya . Hadirnya mampu membuat diriku selalu bertanya-tanya akan sikapnya . Dia mampu memutar balikkan seluruh duniaku. Mengancurkan dinding antara pendapat pribadiku dengan dunia di luar . Dia laki-laki keras yang mampu mengubah segala apa yang ada dipikiranku. Sesuatu yang kupikir baik untukku ternyata belum tentu benar-benar baik untukku . Seperti layaknya kategori yang selalu aku pegang teguh sebelumnya. Dia tak pernah ramah saat awal kami bertemu . Dia yang tak banyak bicara . Dia yang memperlakukan diriku dengan begitu sopan . Ternyata mampu menggenggam seluruh hatiku . Kini wajahnya selalu ku rindu . Kabarnya selalu ku nantikan. Pertemuanku dengannya juga merupakan sentuhan indah dari sebuah takdir. Semoga apa yang telah di gariskan takdir untuk aku dan Rama saat ini bisa berbuah manis .
“Kamu kesini sendirian Gia ? “ . Tanya laki-laki itu.
“Enggak kok Ram , aku sama Ita cuma dia tadi balik ke parkiran mau ambil hp katanya ketinggalan di mobil”
“ oh gitu , ya udah yuk aku temenin makan sebelum aku balik ke akademi” .
“iya , Ram”
***
Jalanan Surabaya sedikit ramai lancar. Rama menyetir disebelahku . Sedangkan Ita berada di kursi belakang. Kami bertiga menuju rumah Ita untuk mengantarkannya pulang. “Ta.. hpmu udah ketemu “ . tanyaku menyindir Ita . Perempuan itu terkekeh “hehe.. maaf Gia sebenernya tadi aku udah lihat Rama turun dari KRI terus ya.. aku pikir biar romantis aku tinggalin kamu gitu ..” . Mendengar jawaban Ita langsung ku alihkan pandanganku pada Rama . Aku merasa curiga laki-laki yang baru pulang berlayar ini sudah merencanakan ini semua dengan Ita. Mataku menyipit dan menatapnya sinis . “Ram…” . kataku dengan nada penuh kecurigaan .
“iya ?”
“Kamu sengaja ya ngerencanain ini sama Ita !” . tanyaku pada Rama
Teman baikku seketika menyela pembicaraanku dengan Rama “.Etss… Rama enggak ikutan tau , ini murni dari aku bukan kayak mas Dito “
Rama terkejut mendengar nama Dito diucapkan oleh Ita .“Emang Dito ngapain ?” . tanyanya penuh rasa penasaran .