Panas matahari terasa terik, menyengat di atas kepala. Terlihat beberapa tenda berdiri tegak di lapangan. Banyak orang berdatangan mengunjungi tenda- tenda tersebut. Beberapa tenda menjajakan makanan dan minuman . Sedangkan beberapa tenda lainnya menjual beranekaragam kerajinan . Kali ini aku bertugas untuk menjaga tenda khusus jurusan dokter gigi . Disana kami melayani cek kesehatan gigi dan mulut secara gratis . Hal tersebut kami lakukan agar orang-orang dapat mengetahui kesehatan mulut serta giginya tanpa dipungut biaya . Disamping itu kami para mahasiswa jurusan dokter gigi dapat melakukan praktek nyata guna menambah wawasan demi mencapai gelar Sarjana Kedokteran Gigi (S.KG). Dalam melakukan pelayan cek kesehatan gigi dan mulut , kami para mahasiswa di dampingi dua orang ahli dalam bidang tersebut.
Banyak orang silih berganti mendatangi tenda jurusan dokter gigi ini. Hingga pada akhirnya rasa lelah menghampiriku . Ku gerakkan kepalaku kekiri dan kekanan sembari kupijat leherku perlahan . Beberapa orang yang datang ke tenda jurusan . Merupakan orang-orang yang sering mengalami gigi nyeri bahkan gigi berlubang . Dari sekian banyak hanya beberapa orang saja yang perlu penanganan lebih lanjut oleh dokter gigi.
“Gia kamu istirahat dulu sana gantian sama yang lain” . terdengar suara laki-laki dari samping kiriku .
Sambil tersenyum aku membalas kata-katanya . “Oh ya kak Erwin … makasih kak”. Laki-laki itu merupakan Erwin . Kakak tingkat dari semester tujuh di jurusan dokter gigi ini. Erwin juga orang yang menolongku saat aku pingsan kala mengikuti ospek . Dan dia juga merupakan korban caci maki dari sahabatku Ita . Ita yang saat itu salah paham terhadap Erwin . Membombardirnya dengan cacian yang kejam kala itu . Tetapi kini antara aku , Ita dan Erwin sudah berbaikan . Pada akhirnya , kami menjadi teman yang akrab.
***
“ Pasti summer punch …. Dasar Miss Summer punch kamu gia , emang gak ada mocktail lain ya haha…” . Ita tertawa melihat minuman yang aku pesan . Aku sangat gemar memesan minuman yang satu ini . Summer punch merupakan mocktail yang berisi soda dengan beberapa campuran buah yang menyegarkan . Kegemaranku akan minuman yang satu itu membuatku selalu memesanya saat mengunjungi kafe maupun restoran yang menyediakan menu summer punch disana. Sangat seringnya aku memesan minuman tersebut. Membuat Ita kini menjulukiku Miss Summer Punch guna menggodaku.
“Haha…. Biarin suka-suka aku dong “ . ucapku
“Eh.. ngomong-ngomong gimana bazaar pagi ini di kampus ?” . Tanya Ita
“Luamayan bikin capek sih .. aku kan dapet jaga tenda jurusan “
“Masih mending tuh.. aku panitia coy, lari-lari , ngurus ini itu ahhh… capekk !! mending sekarang kita seneng-seneng aja mumpung malem minggu … aku traktir deh hehe “
“Yah kenapa gak ngomong dari tadi tau gitu aku pesen yang banyak tadi hehe ..”
“ Memang aku sengaja haha ..”
“Dasar manusia perhitungan kau ! haha ..”
Setelah seharian berada di bazaar kini aku dan Ita bersantai sejenak di sebuah kafe yang letaknya tidak jauh dari kampus kami. Kebetulan bazaar kali ini cukup menguras tenaga . Karena bazaar diadakan dari pukul sepuluh pagi hingga pukul lima sore. Walaupun cukup melelahkan tetapi aku merasa sangat senang. Disamping dapat menambah ilmu , aku juga dapat melupakan sejenak masalah yang sedang aku alami dengan Rama. Tak dapat kupungkiri masalah tersebut . Membuat hari-hariku tak berjalan lancar . Aku semakin sering melamun. Tak dapat berkonsentrasi dengan benar . Hingga pada malam ini di kafe , aku melihat seorang berseragam lengkap dengan aksesorisnya tengah duduk di meja yang letaknya bersebrangan dengan kami berdua .
Pria tersebut nampak asik berbicara dengan beberapa temannya . Kulitnya cenderung gelap . Senyumnya manis seperti Rama . Melihat dirinya membuat pikiranku jauh kembali ke masalahku. Seketika potongan gambaran akan kejadian itu terlintas dalam kepalaku. Terbayang jelas bagaimana Rama sangat kesal kala itu . Rama memang berwatak keras tapi dia tak pernah sekalipun membentakku . Hanya karena keraguanku membuat dia mengucap kata yang tak seharusnya dan membentakku . Semua gambaran itu terus berputar didalam otakku. Semakin lama semakin membuatku merasa pusing . “Ta .. balik yuk aku agak enak badan nih “ . ajakku pada Ita yang tengah asik memainkan ponsel .
“Ehh… kenapa kok tiba-tiba sakit ? “
“Gak tau kepalaku pusing banget ini “
“Ya udah ayo balik tapi aku bayar dulu ya di kasir “ . Jawab Ita. Perempuan itu segera bergegas menuju meja kasir . Setelah Ita menyelesaikan pembayarannya kami berdua meninggalkan kafe tersebut dan pulang ke rumah.
***
Liburan setelah ujian akhir semester tiba . aku memutuskan untuk pulang ke kota kelahiranku yaitu Semarang . Kali ini aku memilih untuk menyendiri . Bahkan aku meminta Ita agar tidak mengantarkanku ke bandara hari itu. Pikiranku sedikit kalut kala itu . Aku berharap keputusanku menyendiri ini dapat membantuku berpikir dengan jernih .
Ada dua laki-laki yang telah menyatakan kesanggupannya membangun masa depan bersamaku . Satu orang berasal dari masa laluku, Dito Nasution . Sedangkan yang lain dia yang mampu memutar balikkan seluruh duniaku , Rama Kencana . Aku tak tau apa yang membuatku tidak dapat secara terus terang menolak pilot itu . Dito kembali disaat memoriku bersamanya hampir hilang . Laki-laki itu kembali menyusun setiap kenangan yang hampir hilang itu, dengan menyatukan setiap kepingannya. Dia berusaha keras menggetarkan hatiku kembali. Berkali-kali dirinya meyakinkanku dengan berbagai cara . Hanya saja hatiku tak dapat kembali seperti dulu .
*Rumah Gia Vanessa , Semarang
Aku sangat merindukan rumahku di Semarang . Aku rindu setiap sudutnya dan berbagai ornament yang ada. Sudah tiga hari aku berada di Semarang tetapi pikiranku masih saja kalut . kali ini aku duduk di beranda didekat kolam renang . Mataku tak henti-hetinya menatap air di kolam. Hingga aku tak menyadari kedatangan mamaku “kenapa kak kok beberapa hari ini mama lihat kamu kayak banyak pikiran ? ada apa cerita sama mama kak !“. mendengar kata-kata itu aku segera memalingkan pandanganku . Mama duduk disampingku dan kembali berkata “ sini nak tiduran disini ,cerita sama mama”. Tangan mama menepuk pahanya seperti mengisyaratkan untukku tidur disana . “ Ma…” . suaraku lirih sembari menidurkan badanku seperti yang mama minta .
“Maa… “
“Iya sayang cerita aja mama dengerin kok “
“ Mah jika ada dua orang yang benar-benar menginginkanku serta berjuang demi aku mana yang harus aku pilih ? satu orang dari masa lalu yang pernah hadir lalu pergi dan kembali lagi sekarang . satu lagi baru saja hadir tapi mampu membuatku luluh lanta” . Sembari aku berusaha menahan air mataku
Wanita yang melahirkanku tersebut tersenyum . “ternyata masalah cinta, ya sayang.. cinta itu bukan nafsu maupun ego . Cinta tak memandang bagaimana tampilan fisik dan materi. Cinta itu sebuah rasa . rasa yang mampu menggetarkan hatimu , menjalankan pikiranmu untuk terus memikirkan dirinya .Cinta yang tulus menjadikan dirimu lebih baik setiap harinya. Cinta tak akan pernah meninggalkanmu bagaimanapun kondisinya tetapi tetap bertahan denganmu menyelesaikan itu. Selama nafsu serta egomu masih bercampur dalam mencintai laki-laki berarti itu bukan cinta sayang itu hanya nafsu dan ego . Nafsu jika kamu mencintainya karena tampan , mapan , dan lain sebagainya . Ego jika kamu mencintainya karena dirinya pantas kamu bawa kemana-mana dan membuat temanmu iri. Tanyakan pada hati kecilmu siapa orang yang membuat hatimu bergetar tanpa melihat nafsu maupun ego “
Mendengar jawaban mamaku sejenak aku terdiam . Aku menatap matanya dalam. Mamaku kembali tersenyum . aku memejamkan mataku “mah aku mau tiduran kayak gini lebih lama ya “
“Iya sayang “ . Wanita itu mengelus rambutku perlahan . Membuat diriku semakin berada dalam kondisi yang tenang . Sembari memejamkan mata aku berpikir untuk menentukan keputusan yang tepat. .
Hembusan angin perlahan menerpaku . Membuat kondisiku semakin tenang dalam berpikir hingga suara ponsel dari sakuku terdengar .
Seketika aku bangkit dan berkata pada mamaku “ ma ..kayaknya aku tau siapa yang bakalan aku pilih ma”. Aku berlari meninggalkan mama menuju kamarku di lantai dua . Ponselku masih terus berdering hingga aku mengangkat telfon tersebut .
“Halo…”
“Halo Gia kesayanganku “
“Dit cukup panggil Gia aja , kenapa nih sore gini telfon ?”
“Kamu lagi Semarang kan ?? “
“Tau dari mana aku di Semarang , hmm aku tau pasti Ita nih “
“Hehehe iya dong siapa lagi … besok aku ada penerbangan ke Semarang aku mau ketemu sama kamu , kangen tau “
“Hmmm kebetulan ada yang mau aku omongin juga sama kamu “
“Wah apa tuh jadi gak sabar, jemput aku ya di bandara “
“ Kayaknya aku gak bisa jemput deh aku bakal reservasi tempat dulu soalnya besok hari sabtu takut penuh tempatnya , kamu masih inget kafe waktu kita pertama kali ketemu ?”
“Iya masih jadi makin penasaraan aja , besok aku landing jam tiga sore jadi sampai sana jam empat ya sayang “ . Dito semakin menggodaku
“Oke kita ketemuan disana ya jam empat “