Perlintasan kereta api di Bandengan ini sudah banyak makan korban. Oleh sebab itu dibangun jalan layang untuk menghindari terjadi kecelakaan
Tetapi hingga sekarang orang masih bisa lewat di bawah, bahkan sepeda motor pun masih banyak yang lewat karena enggan berputar jauh.
Konon di tempat itu banyak penyebrang pendengarannya dibuat budeg oleh hantu. Penglihatan dibuat buta. Bahkan bisa tidak merasakan getaran ketika kereta api datang.
Oleh sebab itu kecelakaan akibat tertabrak dan terlindas kereta api masih terjadi.
Tampaknya hal itu terjadi kepada Lisa.
Ngueng, ngueeeng!
Bunyi klakson kereta api yang memekkan telinga tidak membuatnya siuman dari pengaruh yang membuatnya tuli. Begitupun dengan penglihatan dan perasaan sudah dibuat buta dan tumpul.
Sekalipun lokomotif kereta api sudah berada di depan mata, Dengan tenang Lisa berdiri di atas bantalan rel kereta api.
Tubuhnya bermandikan cahaya lampu sorot kereta.
Orang-orang di jalan yang kebetulan melihat itu hanya terkesima.
"Lisa, awas kereta api Lisa!" Teriak Satrio memperingatkan.
Susah payah Satrio melewati mobil-mobil dan pemotor untuk bisa mendekati Lisa.
"Lisa, Lisa …!" Panggil Satrio keras-keras.
Sayang sekali suara Satrio tenggelam dalam dan kalah suara oleh berisik roda baja yang menggelinding di atas rel.
Lisa sendiri berdiri di atas rel sambil mengulurkan kedua tangan.
Dan sebelum Satrio menyeberangi parit, kereta api sudah menabrak Lisa tanpa ampun!
Gujes, gujes, jrek, jrek !
Spontan Satrio membuang muka karena tidak kuasa melihat pemandang seperti itu.
Tidak lama kemudian Danil sudah tiba di samping Satrio. Meskipun tidak melihat, ustadz Danil sudah menduga apa yang terjadi.
"Innalillahiwainnailaihirojiun …" Ucap Danil.
Sulit baginya membayangkan apa yang telah menimpa Lisa di atas rel itu yang pada saat sekarang gerbong demi gerbongnya melaju.
Sekarang Danil merasa kedua lututnya goyah. Dan perutnya terasa mual, mau muntah. []
Beberapa hari telah berlalu setelah hari penguburan Lisa.
Penguburan jenazah Lisa melalui proses yang cukup panjang.
Ketika kereta api yang melindas tubuh Lisa telah lewat, Satrio langsung berlari ke stasiun dan memberitahu petugas stasiun telah terjadi kecelakaan.
Lalu Satrio menelpon ambulan.
Petugas ambulan yang mengurus jasad Lisa memberikan keterangan jasad sebagian besar utuh meskipun rusak.
Orang-orang di kantor mulai merasakan dampak kematian 3 karyawan di P.T. Mayapada Shipping Enterprise yang tragis dan misterius, sementara 1 orang yang masih hilang.
Meskipun demikian Satrio sendiri tidak terlalu kehilangan Lisa.