Did I Fall In Love?

Ang.Rose
Chapter #22

Falling In Love

2 months later

Semua orang bertanya padaku apa aku baik-baik saja, aku akan bilang bahwa aku baik-baik saja. Berita tentangku berpindah penerbit dan juga skandal Bara benar-benar mencuat.

Mereka tidak punya banyak resource untuk menutupi hal itu, dan mungkin Bara akhirnya mengerti ucapan Aji tentang dia bisa menutup seluruh sponsor yang mendukungnya.

Bahkan aku tidak menyadari bahwa kedatangan Juna saat itu mengubah duniaku menjadi berubah 180 derajat. Aku sudah bilang bahwa aku tidak bisa menuntut apapun karna pada dasarnya projek itu sudah di beli.

Tapi dia bilang bahwa aku tidak perlu berbuat apa-apa.

“Des, 10 menit lagi ya,” ucap Tesa.

“Oke.”

Ketika aku keluar, aku membawa seluruh tim yang bekerja sama denganku sejak aku pertama kali disana. Tesa, Sara dan Anton. Hari ini novel terbaruku berjudul Shooting Star berhasil di terbitkan, dengan perasaan yang berbeda.

Penjualan sudah di lakukan sejak kemarin dan hari ini aku melakukan tanda tangan langsung dengan pembaca, mereka hanya perlu datang membeli dan mendapat tanda tanganku.

Tidak seperti yang sebelumnya, mereka menaikan harga dengan embel-embel eksklusif yang bahkan profitnya tidak masuk untukku.

(2 bulan yang lalu)

“Kalau gitu, saya mau bicara sama kamu, dan jika kamu benar-benar mau, kami akan membantu dan memberikanmu tempat yang lebih baik.”

“Sebenarnya bapak datang kesini untuk apa?”

“Kamu udah denger dari Kendric kalau Fallen Star mau di buatin series kan?”

“Ya saya tahu, tapi saya mau novel ini terbit dulu baru saya mau ngomongin soal itu, dan saya tahu itu butuh modal besar. TS Grup mau investasi? Tapi saya gak yakin kalau Aji tahu soal ini.”

“Pami gak tahu tentang ini, ini keinginan Jane dan Luna. Pami dia masih menyesal sama apa yang dia lakuin, tapi kamu kenapa terlihat biasa?”

“Oh saya gak seperti ini sebulan yang lalu, bapak bisa tanya mereka berdua.”

Juna menatap kedua orang itu dan benar mereka berdua mengangguk. “Lalu kenapa tiba-tiba berubah?”

“Ada orang yang bilang bahwa, Aji tahu betul apa yang akan saya pilih, saya akan ninggalin karir saya demi dia. Jadi Jane dan Luna itu siapa?”

“Jane dan Luna itu kakaknya Pamungkas. Dan iya saya tahu betul Jane lumayan licik tapi itu cuma berlaku untuk pacar Pami yang cuma cari keuntungan dari Pami, tapi kamu, kami tahu kamu beda. Tapi Pami harus milih antara kamu dan keluarga. Kami tahu dia akan pilih siapa tapi dia gak mau kamu kehilangan hal yang buat kamu bahagia.”

“It’s not his choice to make.”

“Well, hubungan di buat oleh dua orang kalau cuma salah satu dari kalian di untungkan itu cuma jadi buah beracun. Saya atau kami akan buat kalian bisa ketemu lagi, tapi... ”

"AH, udah cukup basa-basinya, kalian mau saya ngapain?"

“Pindah penerbit, dan saya mau buka ke publik soal pilot projek kamu yang di curi sama Bara, dan gimana penerbit nutupin soal itu.”

“Tunggu, soal pilot projek itu, saya gak bisa buka mulut soal itu, itu udah di beli sama Bara dan uangnya udah saya pake, saya gak mungkin buka suara soal itu.”

"Saya tahu nilainya, 300 juta kan?"

"Ya kurang lebih begitu."

"Pilot projek itu di seri pertama meledak di pasaran karena kamu kan yang bikin setengah dari cerita itu?"

"Ya memang, karena dia gak tahu gimana cara buatnya, dia cuma ngikutin apa yang ada, seharusnya projek itu bisa jadi 5-7 novel, tapi habis di novel ketiga."

"Karena itu, kami udah siapin strateginya."

"Saya gak mau muncul dan saya gak mau buka suara."

"Kamu gak perlu buka suara, biar kami yang urus, karna kami sudah sepakat soal ini, dan novel itu jangan di terbitin disana, tahan dulu."

"Kalian bisa sepersuasif ini ke saya, itu artinya, hidup Aji juga di atur kaya gini? Kaya gini cara kalian minta Aji untuk ninggalin kehidupannya?"

“Day,” panggil Rein.

Lihat selengkapnya