Did You See That?

Charansa
Chapter #1

RUN!

*Yumi*

Aku hampir saja membuang buku-buku ditanganku jika tidak ingat dengan pesan Sensei[1] untuk membawanya ke kantor guru dengan selamat. “Aku tidak tahu kalau sensei sebenci ini padaku.” Rutukku tanpa melepaskan pandangan dari celah-celah buku yang kubawa. Yang tingginya mencapai ubun-ubun.

BRUKK…

“Oi..oi…” Gumamku kesal melihat buku yang kubawa jatuh berantakan didepan mata. Kulihat salah satu buku itu terjatuh di kaki laki-laki yang entahlah bagaimana wajahnya, karena aku sibuk memunguti buku. “Gomen[2]-“ Ujar seorang pria didepan mataku. Entahlah, aku belum pernah melihat pria itu. Mungkin karena aku kurang bergaul atau bagaimana.

Pria itu menatapku dengan tatapan terkejut dan ketakutan. Kenapa ia menatapku seperti itu? Memangnya ada yang salah dengan wajahku? Memangnya aku hantu apa? Loh.. loh.. kenapa ia malah berlari terbirit-birit seperti itu? Bukankah biasanya dalam situasi seperti ini dia mengambilkan buku-bukuku seperti yang ada pada drama Korea?

“Dasar pria aneh!” Rutukku lalu merapihkan buku yang berjatuhan . Sial, kenapa tidak ada satu teman pun yang mau membantuku? Dasar, teman itu memang ada bila ada butuhnya saja, bila aku yang membutuhkannya ia akan lenyap entah kemana.

Ting..tong..ting..tong.

“Pengumuman.. pengumuman. Kepada seluruh siswa dan siswi kelas 2 diharapkan segera berkumpul di aula tengah. Sekali lagi….” Sialan, membawa buku sebanyak ini masa harus pergi ke aula sekarang juga? Merepotkan sekali! Aku lalu berjalan dengan cepat menuju ruang guru dan segera menyerahkan buku-buku tersebut pada Akira sensei. Setelah menyerahkan buku-buku yang beratnya minta ampun itu, aku segera berlari ke aula tanpa menarik napas terlebih dahulu. Ketika sudah sampai di aula ternyata di aula sudah sangat ramai dengan murid kelas 2.

“Sebenarnya ada apa?” , “Kenapa menganggu waktu istirahat?”, “Aku kan sedang makan.” Semua orang yang berkumpul disini mengutarakan kekesalannya karena dikumpulkan di pusat utama sekolah.

“Test.. test.. test.. satu dua tiga. Ekhem.. begini murid-muridku yang sangat saya banggakan dan saya cintai. Karena sudah hampir dua tahun berlalu kalian bersekolah disini. Seperti biasa sekolah akan mengadakan kemping tahunan untuk merayakan kenaikan kelas satu ke tingkat kelas dua. Dan kemping tersebut akan diadakan tiga hari lagi.”. “NANI[3]?!” Dengan cepat seluruh aula menjadi sangat ramai seperti suara gemuruh petir, Membuat telingaku berdenging. Yang benar saja, masa secepat itu? Padahal aku kan belum menyiapkan pakaian yang harus dibawa. Belum juga membawa obat-obatan. Ah sial!

Lihat selengkapnya