Did You See That?

Charansa
Chapter #3

My Ring

*Yumi*

“Kemana lagi aku harus mencari cincinku... Mama akan marah jika itu hilang.” lirihku sambil mengobrak-abrik semak-semak yang ku lewati tadi. “Sepertinya disini tidak ada.” Aku berdiri hendak meninggalkan tempat ini, saat aku berbalik tiba-tiba ada seorang pria yang berlari sambil menengok ke belakang. Tiba-tiba..

BRAAKK…

Aku terjatuh tertabrak oleh pria itu. Ia menatapku terkejut, lalu tiba-tiba saja dia menarik tanganku dan berlari bersama. Apa-apaan dia? seharusnya dia meminta maaf, bukannya berlari dan menarikku seperti ini. Aku menghapus kasar air mataku yang tadi sempat terjatuh karena mencari cincinku yang hilang. Ah.. aku lupa, aku harus mencari cincinku, mengapa aku jadi berlari juga.

Tunggu, Apa ini? Mengapa tangannya masih menggenggam tanganku? Aku segera melepaskan tanganku darinya dengan kasar dan menatapnya kesal sambil memegangi dadaku yang naik turun mengatur napas.

Setelah mengeluh dihadapannya, aku duduk di hamparan pasir sambil menyelonjorkan kedua kakiku yang terasa begitu kaku setelah berlari. Ku lihat dia mengikuti ku duduk. Lihatlah, dia mengeluarkan sebotol air putih dan meminumnya. Asyik sekali dia minum, sial aku tidak membawa minum lagi. Seharusnya dia memberiku minum karena dia yang telah membuatku lelah.

Tiba-tiba saja dia memberikan botol minumnya yang tinggal setengah, aku langsung mengambilnya dan meminumnya. “Kau baik-baik saja?” tanyanya. “Menurutmu aku baik-baik saja? Setelah apa yang telah kau lakukan padaku?” jawabku sinis. Lalu ia bilang kalau ia telah berlaku baik padaku. Hah! berbuat baik? Memangnya aku kenapa? Dasar Pria tidak tahu malu. Sudah salah masih saja menyalahkan orang lain.

Aku segera bangkit dan membersih kan pakaianku yang kotor setelah mengungkapkan kekesalanku padanya. Tapi, ia malah mengatakan kalau aku melihat hantu, dasar pria gila, hantu apaan sih? Dia ini ingin menakutiku atau apa? Atau jangan-jangan ada kamera disini yang hendak mengerjaiku? Tak lama, walkie talkie milikku bergetar juga, menandakan waktu sudah hampir habis. Syukurlah, aku jadi tidak perlu berlama-lama dengan orang aneh ini.

Sesampainya di lapangan aku menghampiri Haruka dan Yui yang sedang duduk kebingungan. Saat mereka tahu bahwa aku menghampirinya, mereka berdua langsung memelukku dengan erat. Ada apa dengan mereka? Mengapa tiba-tiba mereka memelukku dengan erat? Apakah ada sesuatu hal yang aku lewatkan? “Kau kemana saja hah?! Kami mencarimu.” ucap Yui sambil memukul lenganku pelan. Oh jadi ini alasan mereka memelukku. Aku jadi merasa bersalah karena telah membuat mereka khawatir.

“Maaf…”

Tak lama, seorang senior memberikan pengumuman mengatakan kalau aku harus menemukan pasanganku yang membawa bendera yang sama denganku. Ku lihat seseorang mengangkat bendera pink tinggi-tinggi. Dia pasanganku ternyata. Aku berlari menghampiri lelaki itu. Setelah jarak kami sudah dekat, aku terkejut saat melihat pasanganku, ternyata lelaki itu…

Lihat selengkapnya