Karlina sudah siap ke Pesta dengan gaun yang dibelikan Robbie, ia menyanggul rambutnya ke atas dengan indah. Menghiasinya dengan jepitan swaroski yang membuatnya semakin menawan dengan balutan gaun yang meliuk di tubuhnya dan tatanan rambut yang memperlihatkan keseksiannya.
Sebelum berangkat, Karlina menemui Shanum dan Rian di dalam kamarnya untuk memastikan mereka baik-baik saja. Rian sudah tertidur pulas dengan lampu kamar yang meredup. Ketika Karlina hendak menutup pintu itu, Shanum memanggilnya, ia terbangun karena suara pintu yang terbuka.
“Ibu,” panggil Shanum.
“Kamu terbangun, Shanum,” tanya Karlina. Shanum duduk sembari mengusap-ucap matanya yang terasa silau karena cahaya dari luar. Karlina segera menutup pintu itu dan menghampiri Shanum di ranjangnya.
“Ibu, kenapa kami tidak ikut ke Pesta?” tanya Shanum yang ingin ikut dengan Karlina ke Pesta itu.
Karlina membuat Shanum berbaring kembali dan menyelimutinya, “Hmm karena Pesta itu akan berakhir tengah malam, itu terlalu malam untuk anak kecil,” jelas Karlina.
“Tapi, kenapa sepupu Abel dan Nadya, selalu dibolehkan ikut ke Pesta bersama Ayah dan Ibunya,” protes Shanum.
“Baiklah, kapan-kapan, Ibu akan mengajakmu ke Pesta, yah.”
“Ibu, apa karena Nenek tidak menyukaiku?” lirih Shanum mencembik. Karlina kaget dengan ucapan Shanum yang sudah bisa berpikir kalau Neneknya membencinya.
“Tidak, Sayang, semuanya menyayangimu karena kamu sangat menyenangkan,” ucap Karlina yang mengelitikinya sedikit. Kelitikan itu membuat Shanum tersenyum.
Lalu, Karlina meninggalkan Shanum dengan kecupan selamat malam. Ia meminta Shanum untuk kembali tidur, Karlina berjanji tidak akan sampai tengah malam akan kembali ke rumah. Karlina meminta Shanum untuk baik-baik saja di rumah mengikuti apa yang dikatakannya.