Died In The Secret Room

Adine Indriani
Chapter #24

#Menggila Karena Cinta

Berlari sangat cepat sampai ke tempat parkiran, baru kali ini Karlina benar-benar merasa sangat emosional, seluruh tubuhnya gemetar karena melihat seseorang yang dikenalnya dari masa lalu. Masa di mana ia ingin melupakan segalanya. Karlina berhasil masuk ke dalam mobil dan mengunci pintunya. Tetapi, ia belum juga bisa tenang, pikirannya selalu kembali kepada dua anak kecil yang dilihatnya bersama dengan Pengasuh lamanya.

Haruskah aku kembali dan memeringatinya?

Karlina kembali membuka pintu mobilnya, ia berpikir harus kembali mencari Ibu dari sepasang anak-anak itu. 

Tidak, itu bukan urusanku, tidak seharusnya aku ikut campur.

Karlina menutup kembali pintu mobilnya, ia benar-benar terkecoh dengan pikirannya sendiri. Dihantui perasaan khawatir yang sangat besar terhadap anak-anak yang mengingatkannya pada Rian dan Shanum di rumah. Apa yang terjadi satu tahun yang lalu membuatnya trauma sampai sekarang. Bahkan, Karlina memecat semua pelayan dan pengasuh di rumahnya setelah kejadian yang mengerikan itu. 

Rian dan Shanum mengalami kecelakaan karena mereka meremehkan dan melalaikan pekerjaan untuk menjaga anak-anaknya. Ia menyalakan mesin mobil melaju ke tempat lain yang bisa menjauhkan pikirannya untuk kembali ke Pusat Perbelanjaan itu. 

Ketika ia keluar dari parkiran, sengaja memutari lahan parkir untuk memutari depan lobi. Karlina berharap bisa melihat anak-anak itu sekali lagi. Untuk memastikan segalanya berjalan dengan benar, agar hatinya tidak khawatir lagi. Karlina harus melihat anak-anak itu sekali lagi.

Anak-anak itu berlarian di depan Supermarket dengan Pengasuh Anni yang mengawasinya, melihat mereka seperti gerakan Slowmotion bagi Karlina yang bisa melihatnya dari dalam kendaraannya. Ia sengaja membuka jendela untuk melihatnya lebih jelas. Terlihat wajah-wajah anak-anak itu begitu bahagia, berlarian ke sana dan ke mari. 

Menetes airmata dari sudut matanya, ia merasa sangat bahagia hanya melihat tawa riang kedua anak itu. Perasaannya membumbung tinggi seperti kerinduan yang teramat sangat kepada Rian dan Shanum. Ia memutuskan untuk pergi dari sana dan ingin segera pulang untuk melihat anak-anaknya.

Lihat selengkapnya