Selama perjalanan dari sungai tak sedikit yang menyapaku di jalan, itu pun juga sebagian ibu ibu di sana yang masih mengenalku. Tak sedikit pula temanku di kampung dulu ada di sekitar sini, heh entahlah masih pantaskah kukatakan teman.
"Eh ada Vega, kapan pulang?"
"Barusan buk," tersenyum.
"Eh Nak Vega sudah lama ya, semakin besar saja, semakin geulis," tersenyum.
"Hehe iya buk terima kasih," membalas senyumnya tipis.
"Ibuk turut berduka ya atas kematian ibu dan kakak kau," mengusap punggungku.
"Kapan dibawa ke kampung?"
"Hah eh gak tau, itu hanya nenek yang mengurus," menunduk dan mempercepat jalanku.
"Vega kenapa, masih belum bisa nerima kepergian mereka?" Hara di sampingku.
"Gak tau Hara, entah ini rasa benci atau malah sebaliknya," menutup mata sebentar.
"Eh kau Vega, masih berani pulang ya ternyata," ledek seorang perempuan yang menghentikan jalanku.
"Masih tak ingatkah dia yang menjadi penyebab Hara meninggal?"
"Sudah lupa kau Vega?"
"Gak tau malu masih balik yah."
"Seenaknya saja kau hidup tenang setelah membunuh orang."
"Dasar jahat!"
"Gak nyangka di balik sifat polos kau itu."
"Jangan bilang kau lupa sama Hara?" memasang wajah terkejut.
Semuanya meledekku, menertawakanku, mencaciku, dan yaa aku hanya diam, toh keadaannya sama seperti di sekolah. Mereka bertanya apa aku lupa kejadian 5 tahun yang lalu, boro boro lupa, kejadian itu malah terus terusan menghantuiku. Mereka bilang hidupku tenang, bisakah aku hidup tenang di tengah seluruh kata jahat yang orang orang lontarkan. Katanya aku melupakan Hara, heh sampai saat ini pun cuma Hara yang kuharap hadir di hidupku. Mereka tanya aku masih berani kembali ke kampung ini, aku juga tak ingin pernah kembali jika bukan karena semua skenario hidup ini.
"Ihhhh kok Hara geram yaa!" berjalan kearah mereka satu persatu.
Aku hanya memerhatikan apa yang Hara lakukan terhadap orang orang yang asik menertawakanku. Mana kutau jika Hara bersikap senekat itu, menampar pipi mereka satu satu, dan menjambaknya.
"Ehhh ini ni peringatan buat kalian, jangan seenaknya dong nyalahin orang. Kalian kira Ranza mau semuanya terjadi ha?!" menarik rambut seorang perempuan.