"Eh gak demam kau Juro?" ledek Vega.
"Heh kau mau aku demam?!" kesalnya.
"Bukan begitu, tapi bukannya kau tak enak badan," tersenyum miring.
"Ya...ya kan cuma tak enak badan saja, bukan demam," memalingkan wajah.
"Wahahhahaha Hara, Juro demam!!" bukan hanya Hara yang mendengar, seisi kelas pun dapat mendengar teriakan Vega.
"Kau apain si Juro Ve?" sembari tertawa.
"Vega kasih saus sambal," tertawa keras.
"Sssttt Buk Afri datang!"
Semua murid duduk rapi di dalam kelas menantikan guru yang akan mengajar di kelas mereka pagi itu.
"Pagiiii semuaaa!" ucap gurunya girang.
"Pagi bukkkk!" serempak seluruh kelas.
"Eh ibuk kenapa girang kali buk?" tanya Vega.
"Ihh ada deh, Vega kepooo," setalahnya dilanjutkan dengan kikikan gurunya.
"Ibuk ada kabar bahagia nih," membuka suara.
"Mau tau apaaa?" goda gurunya.
"Mauuu buk!"
"Tau banget atau tau aja nih?!"
"Tau banget banget banget banget bukkkkkk!" teriak Vega seorang yang langsung mengundang tawa di dalam kelas.
"Yaudah, Vega gak sabaran amat sik," kikiknya.
"Iya lah buk, ibuk itu hobinya bikin orang keeeeepo," langsung mendapat tawa dari gurunya.
"Vega itu bisanya bikin orang stres," lawan sang guru menahan tawa.
"Betul bukkkkk!" teriak sekelas.
"Eh," bingung Vega.
Lagi lagi kelas itu dipenuhi tawa, ya kelas yang terlalu ramah, guru yang terlalu baik. Keadaan tak akan pernah selalu sama kan, ya semua pasti berubah.
"Nanti ibuk kasih tau, sekarang kita belajar dulu," menepuk tangannya semangat.
"Yaahhh ibuk php," cemberut Vega.
"Apa hp?!" goda sang guru.
"Buk hp buk, hp!!" ucap Vega spontan.
"Eh, tuh kan lidahnya kebelit nyebut," menutup mulutnya.
Tawa kembali bergema di dalam kelas itu, termasuk dengan gurunya.
"Udah udah, Vega kamu itu bikin kepala ibu denyut denyut," tertawa.
"Lah yang denyut denyut kan jantung buk,"
"Iya apa kata kamu lah, sekarang ibuk pengen kasih kalian tebak tebakan nih," tersenyum.
"Vega lagi di atas pohon...," terhenti
"Lah kenapa korbannya Vega buk?!" protesnya.
"Ih bawel ya, yaudah Hara aja," ucap sang guru pasrah.
"Hara lagi di atas pohon...," lagi lagi terhenti.
"Lah kenapa korbannya Hara buk?!" protes Hara.
"Ihhh yaudah nama ibuk aja!!"