La Douleur Exquise

Afiska Dila Ananda
Chapter #6

Chapter 06|OSIS.

“Hidup kadang seperti hujan. Jika tak suka maka berteduhlah.”

Selain Alaina dan Lunashya selaku anggota organisasi OSIS, rupanya terdapat beberapa anak bermuka asing berada di ruang OSIS. Kali ini bukan hanya anak-anak OSIS saja yang akan melaksanakan rapat, namun anak-anak yang bukan anggota OSIS pun ikut menghadiri rapat tersebut. 

Contohnya; Chiara dan Dean. 

Chiara dan Dean bergabung rapat OSIS kali ini, karena rapat kali ini akan membahas agenda untuk lusa. Agenda bebas sekolah—dimana sekolah akan mengadakan bebas belajar, namun tetap harus berada di sekolah. Agenda kali ini berisi tentang Ekstrakurikuler—tepat pada hari sabtu lusa akan diadakan stand Ekstrakurikuler

Artinya; seluruh siswa wajib mendaftarkan namanya untuk masuk ke dalam organisasi sekolah. Ekstrakurikuler kali ini pun dibatasi yaitu setiap siswa wajib ikut minimal satu Ekstrakurikuler dan maksimal tiga Ekstrakurikuler.

Rapat kali ini bukan hanya di ikuti anak OSIS, namun juga di ikuti Ketua-ketua Ekstrakurikuler. Chiara dan Dean contohnya, mereka berdua adalah ketua Ekstrakurikuler Mading dan modeling. 

“Tugas yang akan kalian dapatkan adalah membuat formulir pendaftaran Ekstrakurikuler masing-masing. Untuk masalah jumlah saya serahkan ke kalian, karena kalian yang tahu.” terang Angkasa tenang dan penuh wibawa—selaku ketua Osis.

“Dan point utamanya adalah, bagi Ekstrakurikuler yang paling banyak diminati akan mendapatkan tunjangan dari sekolah. Lalu akan tercatat di buku sejarah sekolah, dan akan dibuatkan konser khusus.” tambahnya lagi—membuat seisi ruang Osis bergemuruh heboh. 

So, mungkin hanya sampai di situ penjelasan saya. Jika ingin bertanya lebih lanjut kalian bisa menemui rekan saya, Lunashya dan Alaina.” ucap Angkasa yang langsung mendapatkan tatapan protes dan tajam. 

“Namun sebelum itu, apakah ada yang ingin bertanya sebelum saya menutup rapat ini?”

Tampak seorang cowok mengajukan tangan, “Apakah OSIS membuka pendaftaran juga, kak?” tanyanya. 

Angkasa menyungging senyum manisnya, “Mungkin, tapi saya selaku ketua Osis akan membuka sedikit bocoran. Kami akan membuka pendaftaran Osis, namun mungkin hanya beberapa yang akan di terima, untuk mengganti jabatan-jabatan yang secara kebetulan di pegang oleh kelas XII. Contohnya seperti saya,” Angkasa tampak menjelaskan dengan raut serius. 

Sementara itu Alaina tampak mengamati cowok yang baru saja bertanya, “Bukannya itu cowok nerd yang di kantin?” bisiknya pada Luna. 

Luna mengerut keningnya, “Gue nggak ngerti.”

“Chiara.”

Luna langsung menoleh, “Gue nggak percaya kalau tuh nerd ternyata salah satu ketua Ekstrakurikuler.”

“Gue apalagi. Tapinya, Chiara kayaknya nggak sadar deh sama keberadaan tuh nerd.”

“Bagus, biar nggak bikin heboh.”

“Hmm.” Angkasa berdeham membuat Alaina dan Luna menoleh, “Apakah kalian tidak bisa menunda acara gosipnya dulu?” tekannya. 

“Kami nggak gosip.” sergah Luna tak terima. 

Whatever, perhatikan dan diamlah kalian berdua.” tukas Angkasa. 

Alaina memicing matanya sebal, “Senior songgong.”

“Baiklah, rapat kita akhiri sampai disini. Selamat siang,” ujar Angkasa yang diakhiri senyum kecil. 

****

Alaina tampak berjalan menuju keluar ruang Osis dengan tangan berisi setumpuk lembaran kertas putih, dengan Luna dan Nara yang berada di masing-masing samping gadis itu. 

“Mau lo kasih ke siapa formulir itu?” tanya Luna. 

“Kent.”

“Kenapa harus Kent?”

“Dia anggota Dance.”

Lihat selengkapnya