La Douleur Exquise

Afiska Dila Ananda
Chapter #28

Chapter 28|Sudut pandang.

“Teruntuk rasa aneh dan menyebalkan bernama ragu, aku sukar jika kamu mulai menjajah hati dan pikiran. Tetapi terima kasih pernah menggagalkan hal-hal kurang baik yang mungkin terjadi digaris waktuku, karena dengan datangmu aku diharuskan berpikir berkali-kali untuk mantapkan pilihan. ”

Aktiva tidak pernah tahu bahwa menunggu adalah hal yang sangat menyebalkan, sudah sejak satu jam yang lalu dirinya terdiam di ruang dance hanya untuk melihat gadis–nya latihan. 

Bukan tanpa sebab Aktiva berada disini, semua itu datang dari Kent. Rasya yang kebetulan adalah tim inti dance AWG, sudah sejak lama menaruh perhatian sama Luna. Dan berterima kasihlah kepada Kent yang sudah mencuci otaknya untuk berada disini. 

Entah bagaimana bisa sifat posesifnya datang, yang penting saat mendengar kent berbicara bahwa Rasya menyukai Luna dan selalu memcuri-curi kesempatan untuk dekat dengan Luna membuat amarah Aktiva bangkit begitu saja. 

Aktiva menghela berat. Sejak pulang dari rumah Luna semalam, otaknya menjadi rusak dan tak berkerja semestinya. Aktiva menatap bosan kepada lima perempuan dan dua laki-laki yang sedang mempelajari gerakan koreografi dance secara berulang-ulang. 

Dimulai dari gerakan dasar hingga gerakan yang berat, menurut Aktiva gerakan yang tidak bisa dia lakukan. Aktiva tidak peduli bahkan tidak tertarik sama sekali. Aktiva mengalihkan pandangannya, memperhatikan Luna dan ke empat tempat perempuannya yang tengah melakukan gerakan. 

Demi apapun Aktiva tidak bisa mengalihkan pandangannya terhadap Luna, pandangannya seakan tertuju ke arah gadis–nya. Surai pirang Luna yang sengaja di cepol asal, pakaian yang digunakan Luna juga lebih tertutup yaitu kaos pendek berwarna hitam, yang dipadu celana jeans panjang berwarna senada serta sepatu kets berwarna putih. 

Luna tampil sederhana dan tak menyolok seperti yang lainnya. Dan Aktiva suka dengan pemilihan pakaian Luna kali ini. 

Alaina berjalan menuju audio musik, menghidupkannya dan melihat pingky dance bersiap sesuai tempatnya. Alaina masuk ke dalam barisan disaat music mengalun lagu Sexy back–Justin Timberlake. 

Aktiva tidak berkedip sama sekali saat melihat gerakan demi gerakan yang dimainkan Luna. Aktiva berani bersumpah jika Rasya tidak menjadi salah satu tim maka dia akan terpesona sepertinya. 

Body goals—kata itulah yang pantas menggambarkan Luna saat ini. Alunan demi alunan music terus berputar dari Sexy back beralih ke gerakan tradisional yang di sertakan lagu tanah air–Edm x Gemelan. 

Pinky dance terus mengikuti dengan gerakan yang sempurna. Apalagi Alaina dan Luna yang sudah diatas kata sempurna, menjadikan patokan untuk ke enam anggotannya. Waktu seakan tak terasa lagu demi lagu sudah terlantunkan, dan kini ketika lagu sudah habis Aktiva tetap dalam posisinya memperhatikan Luna.

“Terpesona, eh?” goda Luna yang sudah berada di samping Aktiva. 

Aktiva mengerjap-ngerjap matanya, dia menggeleng saat kesadarannya telah kembali. 

“Kamu kok udah di sini aja?”

“Begitu terpesonanya sampai-sampai nggak tau aku di sini,” kekeh Luna dengan seringai. 

“Aku nggak yakin bakalan izinkan kamu untuk tampil nanti,” ungkap Aktiva. 

“Kenapa?”

“Aku takut.” Aktiva menangkup pipi Luna dengan tatapan keruh, “Bagaimana jika nanti saat kamu tampil bakalan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Na?”

“Hal-hal yang tidak diinginkan?” Dahi Luna berkerut dalam. 

“Kayak banyak cowok yang natap kamu.” lirih Aktiva yang masih dapat didengar Luna. 

Luna membelalakkan matanya, kemudian tawanya pecah begitu saja membuat ke enam anggota dance lainnya menatap Luna heran dan takjub. 

Seorang Luna barusan saja tertawa? 

Mungkin bagi Alaina dan Chiara hal itu biasa, namun bagaimana dengan Rasya, Harmoni, Kent dan Eluira? 

“Udah istirahat aja, kami bolos deh.” ujar Luna setelah menenguk air mineral.

“Nggak ke kantin?”

Lihat selengkapnya