La Douleur Exquise

Afiska Dila Ananda
Chapter #36

Chapter 36|Kenapa?

“Jangan pernah lupa, bahwa awan menghitam adalah yang membuat senja terlihat sempurna.”

Gadis itu tersenyum ke arah kamera seraya memberikan pose dan senyum terbaiknya, blitz tampak menyinari tubuh indahnya. Sehingga beberapa jepretan akhirnya di dapatkan sang fotografer dengan senyuman puas dan terpesona saat melihat hasil photoshoot hari ini. 

“Okey, finish.” teriak wanita paru bayah dengan senyum yang tampak mempesona, Aluna nama wanita itu. 

Dari teriakkan itu sudah menandakan bahwa pemotretan telah berakhir, maka seluruh kru dan karyawan mulai membenahi peralatan. Gadis itu, Lunashya. Tampak menghela nafas lelah, dia melangkah menuju ruang ganti untuk berganti pakaian semulanya. 

“Lo langsung pulang nih?” tanya salah satu model tetap yang dimiliki Mabel studio kepada Luna. 

“Kenapa rupanya?” tanya balik Luna sembari membenahi rambutnya yang terlihat berantakan. 

“Kita-kita mau nongkrong dulu nih, lo mau ikut nggak?” 

Luna menoleh dengan kerutan di dahinya, “Boleh deh.” 

“Baguslah, Arimbi juga tumben mau ikut.” celetuk Lilly—Lillyann Inosensia Abimayu—gadis bersurai merah yang tampak terheran-heran menatap Arimbi. 

Senyum tiba-tiba merekah di bibir pink–nya, “Lagi bahagia kali, makanya mau ikutan acara nongkrong.” cetus Luna. 

“Bukannya itu malah bagusnya, atau jangan-jangan kalian nggak senang gue ikut nongkrong.” sewot Arimbi dengan mata melotot. 

“Lah sensi amat neng,” goda Lilly dengan terkekeh kecil. 

“Berisik!” bentak Arimbi. 

“Udah ah, udah malam, ayo pergi biar pulangnya nanti nggak kemalaman.” kata seorang gadis berambut hitam mencoba menengahi perdebatan kecil yang terjadi. 

“Okey deh, on the way girl!!”

***

“Eh, gue pulang dulunya udah jam dua belas malam, nih.” celetuk Luna membuat ke lima gadis yang tengah asik berbincang menoleh cepat ke arah Luna. 

“Seriusan mau pulang nih, banci aja baru keluar kali, Nashya.” tandas Lilly. 

“Gue dari pagi buta pergi, hampir satu hari ini.” ujar Luna. 

“Yah nggak enak lo, Nash.” keluh gadis berambut hitam. 

“Masih ada hari esok dan seterusnya, sans aja napa.” tandas Arimbi kalem. 

“Iya, iya yaudah sana lo pulang aja.” pasrah Lilly dengan desahan dari ketiga gadis lainnya. 

“Okey, gue duluan yaaa. See you girl!!” Luna melambaikan tangannya kemudian berlalu pulang. 

***

Lihat selengkapnya