“Ketika kamu cantik sebagian besar hidupmu akan lebih mudah. That's now socifty works.”
“Wah, ukurannya ternyata benar-benar pas, tebakan tante emang nggak meleset.” Selene berdecak kagum, “Wedding dress lace blue bertali benar-benar sangat cocok dengan tubuh kamu yang proporsional. Kenapa kamu nggak ikut jejak Nashya, jadi model?” puji wanita itu sambil membenarkan kaitan di belakang punggung Amara.
“Thank's tante. Ah, Amara nggak tertarik sama dunia modeling. Amara mau kayak Tante, jadi desainer ternama.”
“Kamu bisa aja, Amara.” Selena meneliti penampilan Amara dari bawah sampai ke atas. “Cocok untuk acara selesai akad nikah.”
“Kalo akadnya pake apa, Tante?”
“Pakai kebaya, sayang.”
“Kebaya?” Amara melotot.
“Iya kebaya.” Selena mengangguk, “Emang Mami kamu nggak kasih tau kalau setiap akad dikeluarga kita harus menggunakan Kebaya?”
“Tapi tante itu sangat kuno.”
“Tidak kuno, sayang.” Selena menggeleng, “Nashya aja sangat suka pakai kebaya, dia bahkan berkeinginan untuk menggunakan kebaya jika menikah nanti.”
“Bagaimana bisa Nashya pake kebaya?” Amara mengerutkan keningnya.
“Pas pemotretan di majalah tante. Tante pakai model Nashya dan Niel.”
“Amara nggak mau tan—”
“Harus mau, Amara.” tegas Selena. “Tuh liat manekin Kebaya Akad Couple modern, disudut ruang tuh.”
“Tante, Amara nggak suka. Amara nggak suka Kebaya, terus warnanya juga terlalu mencolok. Amara nggak mau,” tolak Amara dengan menggelengkan kepala kuat-kuat.
Selena menghela nafas berat, “Tante nggak tau keluarga kalian ada masalah apa, yang tante tau Mami kamu pernah bilang bakalan nikahi anak-anaknya jika semua anaknya udah sukses. Tante bukan mau ikut campur, tapi pasti ada masalah kan karena Tante tiba-tiba dikabari kalo kamu mau fitting hari ini.”
“Oom Azka juga bahkan nggak tau rencana pernikahan kamu. Tapi yang pasti Pernikahan itu adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan oleh dua orang dengan bermaksud meresmikan ikatan perkawinan secara norma agama, norma hukum, dan norma sosial.”
Amara temenung mendengar setiap ucapan yang keluar dari Selena. Amara memejamkan matanya. Dia harus bisa menahan egonya dan juga gengsinya, atau Selena akan tahu tentangnya.
“Nggak masalah, sayang. Kamu akan tetap cantik jika menggunakan Kebaya, percayalah kepadaku.” rayu Aktiva yang secara tiba-tiba masuk kedalam ruangan dengan tuksedo yang benar-benar terlihat gagah saat dikenakan. Jas hitam dan celana katun menambah kesan maskulin dan juga jantan.
“Baiklah, Tante.”
Selena tersenyum tulus, “Begitu dong. Nah terakhir itu gaun yang ditengah itu.” tunjuk wanita itu kepada manekin yang dibalut gaun berwarna white.
“Backlake cantik itu untuk menerima tamu pada sore hari.”
“Malamnya tante?”
“Kalau itu tante kurang tau, Mami kamu yang menghandelnya.”