“Hidup akan selalu menemukan jalannya, meskipun seberapa keras kau mencoba untuk memprediksinya.”
Dalam hidup ini semuanya pasti akan mengalami kehilangan baik itu karena berpisah, tak berjodoh, pergi jauh atau meninggal dunia.
Mengalami kehilangan memang bukanlah hal yang mudah. Kesedihan akan menghampiri saat orang yang kita cintai pergi dari hidup kita. Orang-orang yang biasa bersama dan mengiringi kita tiba-tiba pergi meninggalkan kita.
Setiap apa yang ada di hidup ini suatu saat pasti akan hilang. Begitu pun dengan orang-orang yang kita sayangi mulai dari keluarga, sahabat, pasangan maupun teman-teman.
Kehilangan merupakan suatu perasaan yang terasa menyakitkan bahkan bisa menimbulkan kesedihan mendalam. Tidaklah muda mengalami kondisi kehilangan.
Kesedihan tentunya akan datang ketok orang yang kita sayangi dan kita cintai pergi dari hidup kita, di situlah kita ingin mengungkapkan kata-kata kehilangan untuk mewakili perasaan.
Orang-orang yang biasanya bersama dengan kita meninggalkan kita secara tiba-tiba. Namun, kita tidak perlu bersedih hati. Sebab kita tidak merasakan perasaan itu sendirian. Banyak orang lain yang di luar sana yang merasakan hal sama seperti kita.
Lunashya—gadis yang tengah termenung di dekat kolam renang. Sejak tadi, dia hanya melamun dengan tatapan hampa. Di pikirannya kini Aktiva dan Amara tengah menari bahagia akan pernikahannya, sementara dirinya sedang terpuruk seorang diri.
Luma masih tidak menyangka, Cowok yang sempat menjalani hubungan dengannya itu beralih menjadi suami kakaknya, kakak ipar.
“Kamu tidak bersenang-senang?”
Luna menoleh, “Aktiva!”
Aktiva mendekat, “Kenapa kamu memilih sendirian disini, sedangkan yang lain tengah bergembira di dalam?”
Luna memaksakan senyumnya, “Aku nggak suka kebisingan, kamu tau kan?”
Aktiva menatap Luna skeptis, “Kamu—maapkan aku.”
“Kenapa?”
“Aku tau perasaanmu hancur, tapi aku nggak bisa berbuat apa-apa. Takdir nggak membuat kita berjodoh, Luna.” Aktiva tersenyum tipis.
Luna mengendus, “Ya, kamu benar. Kata Fiersa Besari; salah satu fase terburuk yang akan mendewasakan manusia adalah; ditinggal menikah. Rasa sakitnya luar biasa, apalagi ditinggal menikah saat masih sayang-sayangnya. Melihatnya di pelaminan bersama orang lain, menjabat tangannya dengan senyum palsu, mengenang kembali masa-masa di mana dia pernah menjadi yang paling dekat sebelum menjadi yang paling asing.”
Aktiva menunduk, “Maap.” satu kata namun membuat Luna berdesis sinis.
“Sakit, bukan? Justru, kita butuh rasa sakit semacam itu untuk menentukan arah, untuk berhenti santai, untuk mengubah dendam menjadi motivasi. Kelak, ketika luka udah mengering, lihat lagi bekasnya, lalu syukuri betapa kita udah menjadi manusia yang jauh lebih baik tanpanya.” Luna tersenyum miring.
“Nggak perlu berulang kali minta maap, maap kamu nggak akan bisa mengubah takdir kan? So, sebaliknya aku mau berterima kasih sama kamu.”