DIKEJAR DOSA

Donny Sixx
Chapter #3

Dikubur hidup-hidup

Sungguh, Tuhan benar-benar ada dan bukan ilusi manusia yang menciptakan Tuhan. Keajaiban ini bukanlah sebuah kebetulan saja. Dinding peti tersebut seketika mengeluarkan bunyi suara retakan, sebab ia terus menghantamnya keras-keras, dengan kepala serta siku tangan sebelahnya.

Rasa sakitnya sesaat hilang, ketika peti itu jadi longgar, walaupun ada urat saraf di otak sebelahnya telah putus sampai akan membuat dirinya hilang kesadaran kemudian mati suri. Namun hal tersebut tidak akan dipusingkannya, karena ia yakin, sebentar lagi ia akan selamat dan keluar dari dalam lubang seperti mayat hidup.

Darah semakin banyak mengucur dari kulit kepalanya yang bocor, hingga mengganggu penglihatannya. Tanpa henti Ratna Mewangi berusaha sekuat tenaga membenturkan kepalanya, supaya dinding peti itu cepat hancur.

Tapi imbasnya, tempurung kepalanya yang tersiksa. Ia makin dekat dengan para penghuni neraka. Dan para setan di sana, tampaknya mulai mempersiapkan upacara untuk menyambut jiwanya di sana.

Beruntung, keajaiban itu selalu muncul dengan caranya yang tersendiri. Dinding peti tersebut mulai hancur. Napasnya memburu kencang, mendorong emosinya untuk segera menuntaskannya.

Selagi berupaya menghancurkan dinding peti, hidungnya mengeluarkan darah. Jantungnya serasa ingin berhenti. Tenaganya sekilas meredup. Ia sangat lemah dan perlahan matanya menutup.

Sekonyong-konyong suara misterius itu datang dan berbisik di telinganya, menyuruhnya untuk segera bangun. Ia langsung tergemap. Dengan kekuatan yang tersisa, ia menghantamkan kepalanya ke dinding peti beberapa kali.

Akhirnya dinding peti itu remuk. Tanah mulai berjatuhan ke bawah. Udara kini telah masuk ke dalam peti. Embusan hawa dingin lantas mengikis wajahnya. Ia mengendusnya, berupaya mencari sedikit oksigen yang ada.

Tapi ia masih belum bisa bernapas sepenuhnya, sebab hanya sedikit oksigen yang mampu ia hirup melalui lubang hidungnya. Tuhan mungkin masih berbaik hati padanya memberikannya kesempatan hidup, di saat ia berada diambang kematiannya kedua kali.

Kehidupan itu sudah menampakkan wujud padanya, dan para penghuni neraka sepertinya harus menunda upacara penyambutan untuk dirinya, sebab mungkin belum saatnya ia tinggal di alam sana.

Lihat selengkapnya