DIKEJAR DOSA

Donny Sixx
Chapter #28

133 Jantung lelaki

“Nyawa mbah?” Ratna tergemap.

Dukun Sugeng tersenyum dan beranjak ke sebuah jendela bambu ekologis, yang terdapat di ruangan itu, yang bersebelahan dengan pintu dapur. Ia membukanya sedikit. Seketika, cahaya petir di langit yang gelap, langsung menyambar wajahnya. Dukun Sugeng pun memberitahukan kepada Ratna Mewangi syarat yang mesti ia penuhi.

“Kau harus mengambil seratus tiga puluh tiga jantung laki-laki, dan membakarnya tepat di bulan purnama yang ketujuh,” kata dukun Sugeng.

Ratna Mewangi sekelebat jadi kikuk. Ia sungguh tidak menduga, kalau dirinya akan membunuh orang sebegitu banyaknya, demi melenyapkan kutukan yang diturunkan oleh leluhurnya.

“Apa kau ingin mengubahku menjadi seorang malaikat pencabut nyawa?” cetus Ratna Mewangi.

“Saya bukan orang sinting yang ingin mengubahmu menjadi seperti yang kau katakan itu. Tapi itulah harga mati yang harus kau tanggung,” timpal dukun Sugeng.

“Sialan,” gumamnya pelan.

“Kau tak perlu membunuh mereka yang kau rasa tak berdosa. Di tanah sekarat ini, banyak para pendosa yang bisa kau temui di mana-mana. Kau tentunya sudah paham apa maksudku.” Duku Sugeng tertawa kecil.

Ratna Mewangi terbayang orang-orang Belanda itu, yang gemar meniduri perempuan pribumi dan sering memperlakukan mereka dengan biadab. Dan ia teringat kembali orang-orang jahat, yang telah mengubur dirinya hidup-hidup di hutan terlarang.

Dukun Sugeng melanjutkan, “Ketahuilah, kau itu sangat cantik. Kau tak akan sulit mencari buruanmu.”

Apa yang dikatakan dukun Sugeng adalah benar adanya, kalau Ratna Mewangi memang cantik dan itu sudah dipikirkan Dukun Sugeng matang-matang. Sehingga mustahil bagi Ratna Mewangi untuk tak dapat menyanggupinya. Ditambah lagi, ada sosok arwah Murni yang menjadi penjaganya. Ratna Mewangi melebarkan bibir sebelahnya dan berkata pada dukun Sugeng, “Saya terima dosaku.”

“Artinya kau menyanggupinya.”

“Ya. Saya menyanggupinya, mbah.”

Lihat selengkapnya