"Sudahlah, Ma..." Pemuda dengan kumis yang masih tipis itu membujuk ibunya sambil memegang pundak wanita itu.
Dengan segera Sarah, demikian nama wanita paruh baya itu, menepis tangan anaknya. "Istrimu ini sudah bikin malu keluarga kita! Bisa-bisanya dia jadi tukang cuci setrika seperti ini," lanjutnya.
"Ma... Kasihan, Ratna lagi hamil Ma..." Sekali lagi Dwi membujuk ibunya dengan menggosok-gosok sebelah lengan wanita itu.
"Hiks... hiks..." Ratna hanya bisa tertunduk dalam tangisnya sembari memegang pipinya yang baru saja terkena tamparan telapak tangan mertuanya itu.
"Apa kata orang nantinya? Masa keluarga kita ada yang jadi pembantu seperti ini?" lanjut Sarah.
"Ma... Ssssh... Sssh... Dwi temani Mama ke mall ya? Kita tenangkan diri Mama di sana ya?" bujuk Dwi.
Kerutan di dahi Sarah merenggang. "Bener?" kata Sarah kepada Dwi.
"Iya, bener. Sekarang rapikan riasan Mama dulu yuk." Dwi membawa Sarah meninggalkan tempat itu.
Demikianlah Sarah. Wanita sosialita itu bisa dengan mudah dibujuk dengan hal-hal yang memanjakan dirinya seperti berbelanja, berjalan-jalan atau kumpul-kumpul dengan teman-teman sesama sosialita.
Kebiasaannya itu terbentuk karena keluarganya merupakan keluarga kaya. Suaminya adalah seorang pengusaha dengan perusahaan besar yang punya sekian cabang di kota-kota lain.
Namun, berbeda dengan Sarah yang selalu memanjakan anak mereka dengan harta, suaminya kini justru menjadi sosok yang tegas. Pria itu tak lagi dengan mudah mengalirkan sejumlah dana ke rekening Dwi.
Dwi harus bekerja sendiri untuk mendapatkannya. Apabila Sarah ketahuan mentransfer sejumlah uang kepada Dwi, suaminya itu akan marah besar. Tapi, di belakang pria itu, ibu dan anak ini memang sering menghambur-hamburkan uang bersama.
Ketika kedua orang itu telah benar-benar pergi, Ratna bangkit membereskan kondisinya. Ia memindahkan cucian-cucian di tangki pencuci dalam mesin cuci ke tangki pengering.
Diperiksanya satu persatu pakaian yang ia pindahkan. Apabila masih ada yang tampak kotor, ia akan memisahkannya untuk ia sikat baru kemudian membilasnya ke dalam sebuah ember berisi air lalu menyatukannya ke tangki pengering.
Ratna memutar tombol pengering dan putaran tangki yang tertutup itu membuat mesin cuci mengeluarkan suara getar yang berisik.