Dilema Istri Pengganti

Aydhaa Aydhaa
Chapter #3

Dilema

Emily sadar betul jika dia tidak memiliki tubuh tinggi seperti wanita-wanita yang sering dibawa Aksa. Namun, bukan berarti dia tidak punya daya tarik tersendiri. Kalau bukan karena dijodohkan oleh ibunya, Emily pasti memilih pria yang bisa menerima dia apa adanya. Bukan seperti Aksa yang selalu mencemooh dengan sebutan pentol korek.

“Ngapain liat-liat terus? Mau ngatain orang lagi?” tanya Emily pada Aksa yang duduk manis di kursi.

“Jangan geer, masih banyak yang pantes saya liatin di ruangan ini. Ngapain liatin kamu? Kurang kerjaan.”

“Terus kenapa dari tadi ngeliatin ke sini?”

“Ngawasin masakan kamu. Saya gak sabar pengen ngehujat kalau rasanya gak enak,” jawab Aksa.

Aksa mengalihkan pandangan ke arah lain. Membiarkan Emily melanjutkan kesibukannya yang tengah menyiapkan makan malam bersama Nayla.

Namun, Aksa terkejut ketika mendapat tepukan kecil di bahu oleh seorang pria yang duduk di sampingnya.

“Sakit, Pa! Kenapa Papa mukul Aksa?” tanya Aksa.

Pria bernama Yasa Pradipta itu terkekeh kecil menanggapi pertanyaan Aksa.

“Biar nyadar! Mubazir cewek secantik Emily cuma diliatin, Sa. Kecuali kalau mata kamu udah rabun. Entar papa beliin kacamata paling mahal biar jelas.”

“Mas! Coba jangan diajarin kaya gitu terus. Liat kaya apa dia sekarang? Jiwa sultannya hampir ngalahin kamu! Kelakuan Vano juga udah kaya menjiplak dari sifat kamu!” protes Nayla kepada Yasa.

“Loh, apa salahnya, Nay? Aku gak pernah tuh, ngajarin yang gak bener ke Aksa sama Vano. Semua yang kulakuin buat nyenengin istri sama anak.” jawab Yasa santai. “Ntar, abis makan malem, papa pengin ngomong. Papa tunggu di ruang kerja.” Dia melihat ke arah Aksa lagi.

Aksa mengernyit. “Gak bisa ditunda dulu—“

Brak!

Lihat selengkapnya