Seorang Wanita paruh baya terbujur kaku diatas kasur, dengan wajah yang pucat pasi. Dapat Raelia lihat kain putih yang membaluti tubuhnya. Ruang sempit yang kini telah dipenuhi oleh suara isak tangis.
Raelia terpaku cukup lama dengan pikiran kosong. Tidak pernah terpikirkan olehnya, hari dimana ia harus melihat orang yang disayanginya pergi. Pergi untuk selamanya.
Tidak ada setetes pun air mata yang mampu mengalir dari matanya, hatinya begitu sesak. Meskipun ini bukan pertama kalinya ia kehilangan, tapi kali ini ia kehilangan seseorang yang terlalu berharga untuk ia abaikan.
Jika waktu dapat berputar kembali. Hal yang paling ia inginkan adalah menghentikan waktu disaat kebahagiaan menyelimutinya. Disaat tidak ada satu pun manusia yang dapat menghancurkannya.