Tafakur

Tri sukoco
Chapter #1

Bermain Ilmu Supranatural

Malam itu sekitar pukul 7 masa kecilku tak pernah terlewati waktu bermain bersama teman-teman terkecuali pada saat menghadapi Ujian Sekolah. Mainan pada masa itu tak perlu barang mahal, asal senang apa pun bisa dijadikan mainan, seperti bermain petak umpat, kejar-kejaran, bahkan kulit jeruk bali pun bisa dijadikan mainan.

"Main petak umpat yuk" ujar Okta mengajak bermain petak umpat. Tanpa dikomandoi aku dan kedua teman ku Wibi dan Joni menjawabnya bersamaan.

"Cang kacang panjang yang panjang jaga".

Kalian masih ingat dengan seruan seperti itu? atau, yang ini.

"Hom pimpa halaiyum gambreng".

Seruan yang menentukan siapa yang akan kalah untuk memulai permainan.

"Joni jaga" dengan semangat nya okta berteriak, tak sabar dia untuk memulai permainan.

"Hitung dari 1 sampai 20, dengan hitungan lambat ya" perintah Wibi kepada Joni.

Permainan petak umpat pun dimulai. Bersembunyi bersama ditempat yang sama, disebuah kebun singkong milik tetangga. Karna, takut bermain petak umpat dimalam hari.

Sibuk si Joni mencari Kami bertiga yang sedang bersembunyi, tak lama terdengar suara seorang Ibu memarahinya.

"Hai, sudah malam tidak boleh bermain petak umpat, nanti diumpati Wewegombel kalian".

Ternyata yang memarahinya itu adalah Mamahnya si Okta, memang pada waktu itu sedang gempar-gemparnya anak-anak yang hilang yang katanya diculik oleh makhluk gaib yang bernama Wewegombel, permainan petak umpat pun terpaksa kami hentikan.

Tak ada permainan apa pun setelahnya, hanya bercerita tentang apa saja yang membuat kami tertawa. Menceritakan tentang si Wibi yang pernah tersangkut celana nya diujung pagar besi sampai-sampai pahanya terluka disaat ia sedang memanjat pagar besi rumahnya, menceritakan si Joni yang terjatuh dari bangku kayu buatan Ayah nya yang membuat bibirnya terluka parah, sampai saat ini dia ku panggil dengan nama samaran Monyong, tak lupa menceritakan soal jari kakinya Okta yang terluka akibat bermain linggis dikebun singkong belakang rumahnya. Kami semua tertawa bersama.

Alih-alih ingin bercanda Aku insengi teman ku si Joni, seolah-olah sedang mentrasfer Ilmu Supranatural dari punggung belakangnya.

"Elu ngapain suryo" cengengesan Joni bertanya.

Lihat selengkapnya