The Journey of My Life | Dimension

Anisatul Wafiroh
Chapter #5

2.2. Sekolah dan Teman Baru

Pembelajaran berlangsung seperti biasa, saat ini Yena sedang mengerjakan tugas yang diberikan setelah penjelasan tadi. Tugasnya adalah tugas kelompok, dan Yena satu kelompok dengan Ayen, Kokoro, dan tak lupa siswa berwajah dingin, Hwall. Ia sangat bersyukur bisa satu kelompok bersama Ayen, setidaknya ada yang mengenalnya dan sebaliknya. Mereka berbagi tugas, Ayen dan Kokoro mengumpulkan jawaban sedangkan Yena dan Hwall menyusun jawaban yang sudah dikumpulkan oleh Ayen dan Kokoro.

“Yena, gue udah nemu beberapa, tinggal yang sisanya masih dicari sama Ayen. Gimana kalo disusun dulu yang udah ada, biar ntar kalo jamnya udah abis seenggaknya kita udah hasil beberapa” usul Kokoro.

“Iya bener juga. Sini mana buku lo” ucap Yena.

“Nih” Kokoro memberikan bukunya pada Yena.

Setelah menerima buku Kokoro, Yena langsung menyusunnya di laptop kelompok. Tugasnya memang mudah tapi, jawabannya yang panjang. Mereka harus menjelaskan sebab, akibat, dan yang lainnya, dan mungkin akan memakan waktu cukup lama karena harus melakukan observasi terlebih dahulu.

Tingtongting~

Bel tanda akhir jam Bu Irene berbunyi, semua siswa harus menyelesaikan diskusinya sementara.

“Tugas dilanjutkan di rumah atau dimanapun selain di kelas. Minggu depan ibu tunggu hasilnya untuk dipresentasikan di depan teman-teman yang lainnya” Bu Irene.

“Terima kasih bu” salam semua siswa.

Bu Irene berjalan keluar dari ruang kelas, diikuti oleh siswa-siswa yang kehausan dan kelaparan. Tapi berbeda dengan Yena, ia tetap duduk di tempatnya.

Lihat selengkapnya