Hari ini hari kedua Yena tak pergi ke sekolah, tapi ada yang berbeda dengan hari sebelumnya. Ia sudah mulai tenang dan bisa beraktivitas seperti biasanya, hanya saja kedua orang tuanya masih merasa cemas dengan keadaannya.
Semenjak Hwall, Sunwoo, dan Eric menjenguknya kemarin, ia merasa lebih baik. Bagaimana tidak, mereka tidak seburuk apa yang ada di pikiran dan benaknya. Wajah Sunwoo memang terlihat sangat garang mengingat rahangnya yang sangat tajam dan nada bicaranya yang keras dan low voicenya, tapi dibalik semua itu Sunwoo orang yang baik. Eric, ia lebih mengenal sosoknya daripada 2 yang lainnya. Hal itu karena Eric memang orang yang mudah bergaul dan sangat berisik untuk kadar seorang laki-laki dan itu sangat berlawanan dengan Hwall atau Hyunjoon.
Menurutnya, Hwall orang yang tak mudah ditebak. Dibalik mata tajamnya ternyata ia orang yang baik walaupun memang sikap dinginnya masih ada. Dan hari ini sesuai pembicaraan mereka kemarin, mereka akan datang menjenguknya lagi bersama dengan Ayen tentunya.
“Dek, makan dulu ya” Bangchan.
“Iya bang. Kok bukan mamah? Mamah kemana?” Yena.
“Mamah nengok restoran bentar katanya. Yaudah makan dulu” jawab Bangchan sembari menyuap makanan ke mulut Yena.
“Abang nggak kuliah?” tanya Yena.
“Itu telen dulu baru ngomong” tutur Bangchan yang langsung dituruti oleh Yena.
“Hehe, kok abang dirumah?” tanyanya lagi.
“Libur. Dah makan lagi nggak usah tanya teros” jawab Bangchan.
“Oooo. Iya dih sensi amat kek anak perawan lagi pms” ucap Yena.