Jam sekolah berakhir, Hwall, Sunwoo dan Eric menghampiri meja Ayen. Sebenarnya itu tidak membuat kecurigaan pada yang lain hanya saja beberapa anak seperti Remi dkk menganggap ini sedikit aneh karena akhir-akhir ini Hwall banyak bicara pada Ayen. Hwall memang lumayan dekat dengan Ayen tapi ia tetap dengan image dinginnya dan tak banyak bicara. Dengan sunwoo pun sama, yang berbeda adalah ketika ia bersama eric, itupun tidak selalu.
“Yok. Tapi ntar jangan kaget ya” tutur Ayen.
“Kaget kenapa?” tanya Eric.
“Dirumah Yena sama abangnya, jadi ntar yang bukain pintunya pasti abangnya Yena” jelas Ayen.
“Oo gitu. Yaudah nggak papa” jawab Sunwoo.
Mereka berempat bergegas menuju kediaman keluarga Bang. Seperti biasa yang dilakukan Ayen dan Yena, naik bus lalu turun di halte komplek dan berjalan untuk menuju rumah. Tiba-tiba Ayen bergidik ngeri saat melewati rumah besar yang berada di ujung komplek, ia langsung teringat yang terjadi pada Yena malam itu. Tanpa sadar Hwall dan Sunwoo melihat Ayen yang sedang melamun saat melihat ke arah rumah besar itu.
“Kenapa Yen?” tanya Hwall sambil menepuk bahu Ayen.
“Ah nggak kok nggak papa” jawab Ayen yang sadar dari lamunannya.
“Bener?” tanya Sunwoo.
“Hooh, yok cepet” jawab Ayen.
Melihat keanehan gelagat Ayen, membuat Hwall semakin penasaran apa yang sebenarnya terjadi pada Ayen dan Yena. Ia merasakan ada sesuatu yang mereka sembunyikan dari orang-orang lainnya. Kemungkinan hanya keluarga mereka berdualah yang mengetahui semuanya. Paham dengan apa yang dipikirkan oleh sahabatnnya, Sunwoo segera memberitahu Hwall bahwa mereka pasti akan mengetahuinya nanti.
~**~
“Bang, Yena” panggil Ayen sembari menekan bel rumah.